Laporkan Masalah

Narrative Review: Studi Etnomedisin, Kandungan Kimia, dan Mekanisme Aksi Tanaman Antimalaria di Nusa Tenggara Timur (NTT)

EUNICE DWININTA BANGUN, Prof. Dr. apt. Suwidjiyo Pramono, DEA.

2021 | Skripsi | S1 FARMASI

Indonesia merupakan salah satu negara endemis malaria khususnya Indonesia bagian timur. Malaria yang tidak ditangani dengan tepat akan berakibat fatal. Saat ini, pengobatan malaria di Indonesia mengandalkan Artemisinin-based combination therapy (ACT). Di samping itu, Indonesia memiliki keanekaragaman yang sangat kaya akan potensi untuk dikembangkan dalam bidang pengobatan malaria yaitu menggunakan tanaman obat antimalaria. Metode review yang digunakan yaitu narrative review dengan menelusuri 94 tanaman antimalaria di Nusa Tenggara Timur menggunakan data sekunder yang diperoleh dari beberapa database seperti Scopus, ScienceDirect, PubMed, Google scholar dan database yang dapat diakses melalui laman Perpustakaan Online Universitas Gadjah Mada (lib.ugm.ac.id). Artikel terpilih diidentifikasi, diseleksi, dibandingkan, dan dilakukan review. Hasil review menunjukkan bahwa penggunaan tanaman antimalaria oleh masyarakat NTT sangat beragam seperti penggunaan daun, batang, kulit batang, biji, umbi dan akar yang digunakan secara oral dan untuk untuk gejala demam, nyeri otot dan sendi digunakan secara topikal. Tanaman obat dapat digunakan secara langsung atau dioleh terlebih dahulu menjadi sediaan sederhana seperti rebusan, dekokta, infusa, pasta. Kandungan kimia yang dimiliki pada kebanyakan tanaman adalah alkaloid, flavonoid, terpenoid, kumarin, antrakuinon, dan steroid. Kandungan kimia ini yang bertanggungjawab atas mekanisme aksi dari masing-masing tanaman seperti antimalaria langsung yang memiliki aktivitas antiplasmodial melalui penghambatan polimerisasi heme, NPP, CSP, dan DHFR, dan antimalaria tidak langsung yang memiliki aktivitas anti-inflamasi melalui penghambatan mediator inflamasi, antioksidan melalui penangkapan radikal bebas, analgesik-antipiretik melalui mekanisme aksi pada sistem saraf perifer dan sentral, imunostimulan melalui peningkatan CD4+ dan sel imun lain, dan hepatoprotektor melalui reaktivasi SOD.

Indonesia is one of malaria-endemic countries, especially in eastern Indonesia. Malaria can be fatal if it is not treated properly. Currently, malaria treatment in Indonesia relies on Artemisinin-based combination therapy (ACT). In addition, Indonesia having a huge diversity that potential to be developed in the field of malaria treatment by using antimalarial medicinal plants. Review is managed using secondary data compiled in the form of narrative review. Literatures about 94 antimalarial plants of East Nusa tenggara searched through the Scopus, ScienceDirect, PubMed, and Google Scholar databases through the Gadjah Mada University Online Library page (lib.ugm.ac.id). Selected articles are identified, selected, compared, and reviewed. The results of the review show that the use of antimalarial plants by the East Nusa Tenggara community is very diverse such as the use of leaves, stems, bark, seeds, tubers and roots used orally and for symptoms like fever, muscle dan joint pain use topically. Medicinal plants can be used directly or make it into simple preparations such as decoction, infusa, and pasta. The chemical content of most plants is alkaloids, flavonoids, terpenoids, coumarin, antrakuinon, and steroids. This chemical content is responsible for the mechanism of action of each plant such as direct antimalarial which has antiplasmodial activity through inhibition of polymerization of heme, NPP, CSP, and DHFR, and indirect antimalarial which has anti-inflammatory activity through inhibition of inflammatory mediators, antioxidants through the capture of free radicals, analgesics-antipyretics through peripheral and central mechanisms, immunostimulants through the enhancement of CD4+ and other immune cells , and hepatoprotectors are reactivating SOD.

Kata Kunci : Etnomedisin, malaria, tanaman obat, kandungan kimia, mekanisme aksi/Ethnomedicine, malaria, medicinal plants, chemical content, mechanism of action

  1. S1-2021-411909-abstract.pdf  
  2. S1-2021-411909-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-411909-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-411909-title.pdf