PENENTUAN MODULUS RESILIEN BERDASARKAN UJI TRIAKSIAL SIKLIK PADA TANAH TERSTABILISASI
NASWAHATIN MAHARANI, Dr. Ir. Ahmad Rifai, M.T.
2021 | Skripsi | S1 TEKNIK SIPILSalah satu faktor yang mempengaruhi ketahanan suatu struktur perkerasan yaitu daya dukung tanah dalam menerima beban kendaraan. Modulus resilien (Mr) merupakan paramater yang penting dalam desain perkerasan lentur karena dapat menggambarkan respon tanah dasar akibat pembebanan kendaraan secara berulang atau siklik. Secara umum pengujian untuk penentuan nilai parameter Mr cenderung sulit dan memakan waktu. Dalam penelitian ini dilakukan penentuan Mr pada tanah terstabilisasi. Nilai Mr pada tanah terstabilisasi ditentukan dengan pengujian triaksial siklik. Standar pengujian triaksial siklik yang digunakan dalam penentuan nilai Mr adalah standar AASHTO T-307 (2012). Pengujian triaksial siklik dilakukan dengan menggunakan 15 rangkaian tegangan kekang dan deviator yang berbeda. Setiap rangkaian pengujian, nilai Mr didapatkan dari rata-rata 5 repetisi beban terakhir dan kemudian model Mr didapatkan dengan analisis regresi tegangan terhadap Mr. Pengujian triaksial siklik menghasilkan nilai Mr yang lebih tinggi saat tanah distabilisasi dengan bahan aditif. Hasil pengujian triaksial siklik juga menunjukkan hubungan tegangan tanah dan Mr yang non-linear. Pengujian Mr cenderung sulit dan memakan waktu, maka kemudian dilakukan korelasi terhadap parameter daya dukung lainnya yang mudah didapatkan, yaitu California Bearing Ratio (CBR). Model regresi dilakukan untuk mendapatkan korelasi CBR dan Mr pada tanah yang diujikan. Untuk keperluan perancangan, digunakan persamaan korelasi Mr -CBR dengan kemungkinan maksimum tegangan deviator dan minumum tegangan kekang yang dapat terjadi pada perkerasan lentur.
One of the factors that affect the integrity of a pavement structure is the soil bearing capacity in accepting vehicle loads. Resilient modulus (Mr) is an important parameter in flexible pavement design because it can describe the response of the subgrade due to repeated or cyclic loading from vehicle. In general, Mr testing tends to be difficult and time consuming. In this study, Mr was determined on stabilized soil. Mr values of stabilized soil was determined by cyclic triaxial test. The standard used for cyclic triaxial test to determine Mr values is AASHTO T-307(2012) standard. Cyclic triaxial test was carried out using 15 different sequences with different confinement and deviator stresses. For each sequence, Mr value is obtained from the average of the last 5 loading repetitions and then Mr model is obtained by regression analysis on stress and Mr. Cyclic triaxial testing resulted in higher Mr values when stabilized with additives. The results of the cyclic triaxial test also show a non-linear relationship between stress that occured and Mr values. Test to determined Mr is tends to be difficult and time consuming, so Mr is then correlated with other easily tested soil bearing capacity parameter, which is California Bearing Ratio (CBR). Regression models were carried out to obtain the correlation of CBR and Mr on the tested soil. For design purposes, the Mr -CBR correlation equation is used with the maximum possible deviator stress and the minimum confinement stress that can occur in flexible pavement.
Kata Kunci : modulus resilien, triaksial siklik, tanah terstabilisasi, CBR