PERBEDAAN AMPAS JAGUNG DAN BRAN POLLARD SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN PADA KONSUMSI DAN KECERNAAN NUTRIEN DOMBA EKOR TIPIS JANTAN

YUSTIKA ISTIFARI, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU. ASEAN Eng.; Ir. Andriyani Astuti, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM.

2021 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsumsi, kecernaan nutrien, dan untuk mengetahui potensi ampas jagung menggantikan bran pollard sebagai pakan tambahan domba ekor tipis jantan. Penelitian ini menggunakan 12 ekor domba ekor tipis jantan dengan umur 8 sampai 10 bulan dengan bobot rata-rata 20,75±3,13 kg. Perlakuan terbagi atas dua kelompok (P1 dan P2) masing-masing terdiri 6 ekor domba. Ransum P1 menggunakan bran pollard dan P2 menggunakan ampas jagung sebagai pakan tambahan, dan masing-masing juga menggunakan konsentrat komersial dan Sargassum spp. secara restricted serta diberikan rumput gajah mini sebagai pakan basal secara ad libitum. Pakan diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore. Data yang diperoleh dianalisis statistik dengan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bran pollard dan ampas jagung sebagai pakan tambahan tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK), ekstrak eter (EE), serat kasar (SK), bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), dan total digestible nutrients (TDN). Penggunaan bran pollard dan ampas jagung sebagai pakan tambahan juga tidak mempengaruhi koefisien cerna BK, PK, dan SK. Koefisien cerna BK, PK, dan SK dari perlakuan P1 berturut-turut adalah 76,75±5,19, 54,73±10,15, dan 60,40±17,18% dan P2 berturut-turut adalah 80,30±2,10, 59,79±5,12, dan 47,83±7,69%. Berdasarkan hasil penelitian, ampas jagung berpotensi menggantikan bran pollard sebagai pakan tambahan domba ekor tipis jantan karena tidak mempengaruhi konsumsi BK, BO, PK, EE, SK, BETN, dan TDN serta koefisien cerna BK, PK, dan SK.

This study was conducted to determine the difference in consumption, nutrien digestibility, and to determine the potential of maize bran to replace bran pollard as feed supplement in male thin-tailed sheep. This study used 12 male thin-tailed sheep aged 8 to 10 months with an average weight of 20.75 ± 3.13 kg. The treatments were divided into two groups (P1 and P2) each consisting of 6 sheep. The diets of P1 used bran pollard and P2 used maize bran as feed supplement, and each one also uses commercial concentrate and Sargassum spp. on a restricted basis and given mini elephant grass as basal feed on ad libitum basis. Sheep fed twice a day in the morning and evening. The data obtained were analyzed statistically by t-test. The results showed that the use of bran pollard and maize bran as feed supplement does not affect the consumption of dry matter (DM), organic matter (OM), crude protein (CP), ether extract (EE), crude fiber (CF), nitrogen free extract (NFE), and total digestible nutrients (TDN). The use of bran pollard and maize bran as feed supplement was did not affect the coefficients of digestibility DM, CP, and CF. The coefficients of digestibility DM, CP, and CF from P1 treatment were 76,75±5,19, 54,73±10,15, and 60,40±17.18% respectively and P2 treatment were 80,30±2,10, 59,79±5,12, and 47,83±7,69% respectively. Based on the research results, maize bran has the potential to replace bran pollard as feed supplement of male thin-tailed sheep because it does not affect the consumption of DM, OM, CP, EE, CF, NFE, and TDN as well also does not affect the coefficient of digestibility of DM, CP, and CF.

Kata Kunci : thin-tailed sheep, maize bran, bran pollard, nutrien consumption, nutrien digestibility