GAMBARAN PERILAKU PENGGUNAAN OBAT DI RUMAH TANGGA OLEH MASYARAKAT PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) BERDASARKAN KONSEP DAGUSIBU
KARINDA SURYANDARU, apt. Anna Wahyuni Widayanti, MPH., Ph.D
2021 | Skripsi | S1 FARMASIKesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan dan pengelolaan obat yang baik dapat mensukseskan pengobatan. Rendahnya kesadaran masyarakat merupakan masalah dan dapat menimbulkan bahaya. Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) mengenalkan materi Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang). Tujuan penelitian ini adalah melihat pengalaman masyarakat DIY dalam menggunakan dan mengelola obat di rumah. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Instrumen penelitian berupa kuesioner google form. Kuesioner disusun berdasarkan studi literatur dan melalui beberapa pengujian, yaitu uji validitas dan face validity kepada 30 responden. Responden penelitian adalah masyarakat yang berdomisili di DIY. Pengambilan sampel dilakukan secara convenience sampling. Data yang didapat kemudian dianalisis secara univariat (deskriptif kuantitatif). Penelitian dilakukan pada Maret-April 2021. Hasil pada 221 responden masyarakat DIY menunjukkan analgesik antipiretik, obat flu dan batuk, antiinflamasi sebagai obat paling banyak digunakan. Mayoritas responden memilih apotek untuk mendapatkan obat, walaupun masih terdapat 22,2% responden mendapat obat keras tanpa resep melalui apotek. Dokter (88,2%) dan apoteker (70,6%) merupakan sumber utama informasi tentang obat. Sebanyak 73,9% menyimpan 2-5 jenis obat di rumah dan setidaknya 50% responden menyimpan obat dalam kondisi ideal. Mayoritas responden membuang obat kedaluwarsa dan belum melakukan pembuangan obat secara benar. Kata kunci: Obat, Dagusibu, Perilaku, Masyarakat
Public consciousness of the significance of good medication use and management can help the treatment. The low level of public awareness can cause harmful effects. The Indonesian Pharmacist Association (IAI) introduce a program called Dagusibu (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang). The purpose of the research was to see the people���¢�¯�¿�½�¯�¿�½s behavior from DIY toward medicine use and management in the household. This study used a cross-sectional approach. The research instrument was a questionnaire via a google form. The questionnaire was adapted based on literature studies. There are two validation tests for the questionnaire, content validation and face validation to 30 respondents. The respondents are people from DIY. Sampling was carried out by convenience sampling with univariate analysis (quantitative descriptive). The research will be carried out in March-April 2021. The results on 221 respondents from DIY showed that antipyretic analgesics, cold and cough medicines, and anti-inflammatory drugs were the most widely used drugs. The majority of respondents choose pharmacies to get medicines. There are 22.2% of respondents who get powerful medicines without a prescription from the drugstore. Doctors (88.2%) and pharmacists (70.6%) were the main sources of information about the medicine. There are 73.9% of respondents that keep 2-5 types of drugs at home and at least 50% of respondents store drugs in ideal conditions. The majority of respondents dispose of expired drugs and have not disposed of drugs properly. Keywords: Medicine, Dagusibu, Behavior, Society
Kata Kunci : Obat, Dagusibu, Perilaku, Masyarakat