TRADISI SINOMAN : STUDI TENTANG PARTISIPASI PEMUDA SEBAGAI PERWUJUDAN GOTONG ROYONG DI PEDESAAN JAWA
TIGAR BRILYAN S, Dr. Sita Hidayah, M.A.
2021 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYAGotong royong merupakan salah satu sifat yang lekat dengan kehidupan masyarakat di Jawa. Gotong royong juga telah menjadi cerminan bagaimana kehidupan di Jawa selalu mengedepankan kebersamaan dan kerukunan. Kepedulian terhadap gotong royong ini perlu dibentuk kepada setiap individu yang ada, tidak terkecuali para pemuda. Pemuda di Dusun Drono melalui tradisi sinoman telah menggambarkan bagaimana gotong royong dapat masuk ke dalam segala bentuk aktivitas. Sinoman merupakan sebuah tradisi yang biasanya dilakukan oleh para pemuda untuk membantu keluarga yang sedang memiliki hajat pernikahan. Melalui sinoman inilah, partisipasi para pemuda dapat mengaplikasikan perwujudan gotong royong sebagai masyarakat yang hidup di pedesaan Jawa. Tulisan ini berusaha untuk menelusuri bagaimana tradisi sinoman sebagai perwujudan sikap gotong royong dapat dimaknai oleh pemuda sebagai masyarakat yang hidup di pedesaan Jawa. Melalui observasi partisipasi dan wawancara dengan empat pemuda, hal tersebut dapat memperkuat data temuan yang ada. Penelitian ini dilakukan sejak bulan September 2020 sampai bulan Juni 2021. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami posisi alasan pemuda untuk mendorong mereka menerapkan dan memaknai hal tersebut. Dengan menggunakan pendekatan teori pertukaran sosial, penulis ingin menjabarkan bagaimana usaha para pemuda untuk dapat diakui dan diterima oleh masyarakat dan teman-teman sebaya mereka. Hasilnya para informan memaknai keikutsertaan dalam sinoman yaitu sebagai perlindungan mereka terhadap ancaman "ora srawung rabimu suwung". Kesadaran yang dimunculkan melalui sinoman tersebut adalah gambaran bagaimana kehidupan di desa penuh akan ancaman dan tensi yang tinggi. Dengan demikian, apa yang telah pemuda lakukan, pada akhirnya mereka mendapatkan sebuah perilaku timbal balik dan pengakuan dari masyarakat dan teman-teman sebayanya.
Gotong royong is one of the characteristics that are closely related to people's lives in Java. Gotong royong has also become a reflection of how life in Java always prioritizes togetherness and harmony. This concern for mutual cooperation needs to be formed for every individual, including the youth. The youth in Drono Village through the sinoman tradition have described how gotong royong can enter into all forms of activity. Sinoman is a tradition that is usually carried out by young people to help families who are having a wedding. Through this synonym, youth participation can apply the embodiment of gotong royong as a community living in rural Java. This paper seeks to explore how the sinoman tradition as an embodiment of the attitude of mutual cooperation can be interpreted by youth as people living in rural Java. Through participatory observations and interviews with four youths, this can strengthen the existing data findings. This research was conducted from September 2020 to June 2021. In addition, this study aims to understand the position of youth's reasons to encourage them to apply and interpret it. By using a social exchange theory approach, the author wants to describe how the efforts of young people to be recognized and accepted by the community and their peers. As a result, the informants interpreted participation in sinoman as their protection against the threat of "ora srawung rabimu suwung". The awareness raised through the synonym is a picture of how life in the village is full of threats and high tension. Thus, what the youth have done, in the end they get a reciprocal behavior and recognition from society and their peers.
Kata Kunci : Sinoman, gotong royong, tradisi, masyarakat Jawa, pertukaran