Pengaruh Eosinofilia dan Limfositosis terhadap Luaran Pasien Hirschsprung Pasca Operasi Duhamel di RSUP Dr Sardjito

DHIRA KUMARI, Dr. dr. Akhmad Mahmudi,Sp.B,Sp.BA(K); dr. Ira Puspitawati, M.Kes., Sp.PK.(K)

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang : Penyakit Hirschsprung (HSCR) terjadi akibat gagalnya kolonisasi prekursor sistm nervus enterik ke bagian distal usus pada perkembangan embrional. Hal ini perlu terapi definitif berpupa tindakan bedah seperti Duhamel. Namun, terdapat komplikasi yang dapat menyebabkan gangguan fungsional yang dapat mempengaruhi pasien, terutama dengan kadar eosinofil lebih tinggi. Belum ada penelitian yang mengevaluasi jumlah eosinofil dan limfosit pada darah tepi terhadap luaran fungsional pasien HSCR pasca operasi Duhamel. Tujuan : Mengetahui pengaruh eosinofilia dan limfositosis terhadap luaran pasien penyakit Hirschsprung pasca operasi duhamel di RSUP Dr. Sardjito Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan studi retrospektif yang dilakukan pada 54 pasien Duhamel yang menjalani operasi sejak Januari 2014 hingga Juni 2020 di RSUP Dr. Sardjito. Data diambil dari rekam medis pasien terpilih. Hasil dibandingkan dengan uji dua sampel bebas Mann-Whitney U untuk variabel kontinu dan Chi-Square untuk variabel kategorik nominal Hasil : Terdapat total pasien lebih banyak yang memiliki kadar eosinofil yang normal (78.8%) dan limfosit yang normal (96.2%). Luaran fungsional menunjukkan bahwa sebanyak 49 orang (94.2%) tidak memiliki VBM, 45 orang (86.5%) tidak memiliki gangguan konstipasi, dan 92.3% atau 48 subjek tidak memiliki gangguan pada soiling. Namun ketika dimasukkan ke dalam uji staistik, tidak ada yang bermakna secara signifikan karena nilai p>0.05. Kesimpulan : Tidak ada pengaruh eosinofilia dan limfositosis terhadap luaran pasien penyakit Hirschsprung pasca operasi duhamel di RSUP Dr. Sardjito

Background: Hirschsprung disease (HSCR) occurs due to failure of the enteric nervous system precursor to colonize into distal part of the colon during embryonic development. This requires definitive therapy such as Duhamel surgery. However, there are complications that may cause functional problems for the patients, especially those with elevated eosinophil count. There is not yet a research to evaluate eosinophil and lymphocyte count against functional outcomes of post-Duhamel surgery Hirchsprung patients. Objective: To study eosinophilia and lymphocytosis effects to functional outcomes of post-Duhamel surgery Hirchsprung patients at Dr. Sardjito Public Hospital. Methods: This is an observational, retrospective study design to 54 post-Duhamel surgery patients since January 2014 to June 2020 at Dr. Sardjito Public Hospital. Data is taken from selected medical records. The data is analyzed using two-independent samples Mann-Whitney U statistical test for continuous variable and Chi-Square test for nominal categorical variable. Result: There are more patients with normal eosinophil count (78.8%) and normal lymphocyte count (96.2%). Functional outcomes show that there are 49 patients (94.2%) with no VBM, 45 patients (86.5%) with no constipation, and 48 patients (92.3%) have no soiling problems. However when these results are analyzed using statistical tests, there are no statistically significant value, as p>0.05. Conclusion: There are no effect of eosinophilia and lymphocytosis to post-Duhamel surgery Hirchsprung patients' functional outcome at Dr. Sardjito Public Hospital.

Kata Kunci : Hirschsprung, Duhamel, Eosinofilia, Limfositosis, luaran fungsional (Krickenbeck)