Pemetaan Potensi Kerawanan Bencana Tanah Longsor Di Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process
RAIHANU ATHA NAUFAL, Warsini Handayani, S.Si., M.Sc.
2021 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFITanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di provinsi D.I. Yogyakarta, terutama di Kabupaten Kulon Progo. Salah satu wilayah Kabupaten Kulon Progo yang rawan terdampak tanah longsor adalah Desa Ngargosari. Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi D.I. Yogyakarta, terdapat 27 kejadian tanah longsor di Desa Ngargosari sejak tahun 2016 sampai tahun 2020. Tanah longsor dapat menimbulkan korban jiwa dan kerusakan material yang besar pada permukiman, fasilitas umum, maupun lahan pertanian penduduk. Penelitian ini bertujuan (1) memetakan persebaran wilayah yang berpotensi terjadi tanah longsor di Desa Ngargosari, dan (2) membandingkan parameter yang paling berpengaruh terhadap potensi persebaran tanah longsor di Desa Ngargosari. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisis pemodelan spasial melalui pendekatan kuantitatif benjenjang tertimbang menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process), sebagai penentu bobot/tingkat pengaruh dari masing-masing parameter yang digunaan. Terdapat 5 parameter yang digunakan didalam penelitian, yaitu penggunaan lahan, kemiringan lereng, intensitas curah hujan, jenis tanah, dan bentuklahan. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa wilayah Desa Ngargosari memiliki wilayah yang rawan terhadap bencana tanah longsor, dengan kelas kerawanan terbesar adalah kelas kerawanan sedang seluas 335,68 hektar atau 46% dari luas keseluruhan Desa Ngargosari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Desa Ngargosari memiliki beberapa wilayah yang berpotensi rawan terhadap bencana tanah longsor terutama di wilayah Desa bagian barat dan utara, dan (2) kemiringan lereng merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi terjadinya bencana tanah longsor di Desa Ngargosari tersebut.
Landslides are one of the most frequent disasters in D.I. Yogyakarta, especially in Kulon Progo Regency. One of the areas in Kulon Progo Regency that is prone to landslides is Ngargosari Village. Based on data compiled from Provincial Disaster Management Agency (BPBD) D.I. Yogyakarta, there have been 27 landslide incidents in Ngargosari Village from 2016 to 2020. Landslides can cause casualties and large material damage to settlements, public facilities, and agricultural land residents. This study aims (1) to map the distribution of areas that have the potential for landslides in Ngargosari Village, and (2) to compare the parameters that have the most influence on the potential distribution of landslides in Ngargosari Village. The research was conducted using spatial modeling analysis through a weight tiered quantitative approach using the AHP (Analytical Hierarchy Process) method, as a determinant of the weight/level of influence of each parameter used. There are 5 parameters used in the research, that is landuse, slope, rainfall intensity, soil type, and landform. The results of the research conducted show that the Ngargosari Village has an area that is vulnerable to landslide disaster, with the largest vulnerability class being the moderate hazard class covering 335.68 hectares or 46% of the total area of the Ngargosari Village. The conclusions of this study are (1) Ngargosari Village has several areas that are potentially prone to landslides, especially in the western and northern parts of the Village, and (2) slope is the biggest factor affecting the occurrence of landslides in the Ngargosari Village.
Kata Kunci : Bencana Tanah Longsor, SIG, Desa Ngargosari