Peran Gaya Pengasuhan Otoritatif terhadap Sensation Seeking pada Emerging Adulthood

AMELIA HAPPY M, Dr. Arum Febriani, S.Psi., M.A.

2021 | Skripsi | S1 PSIKOLOGI

Sensation seeking merupakan trait kepribadian yang dapat mendorong individu untuk melakukan perilaku yang berisiko, terutama pada masa emerging adulthood. Namun, penelitian terdahulu telah menemukan bahwa gaya pengasuhan otoritatif mampu berperan sebagai buffer terhadap perilaku berisiko yang disebabkan oleh sensation seeking. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris peran dari gaya pengasuhan otoritatif terhadap sensation seeking pada mahasiswa. Hipotesis dalam penelitian ini adalah gaya pengasuhan otoritatif berperan terhadap sensation seeking pada mahasiswa. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari 160 mahasiswa yang berusia 18-23 tahun menggunakan instrumen Sensation Seeking Scale (SSS) dan subskala Pengasuhan Otoritatif dari Parental Authority Questionnaire (PAQ) serta dianalisis menggunakan regresi linear sederhana. Hasil analisis data tidak menemukan peran yang signifikan dari gaya pengasuhan otoritatif terhadap sensation seeking pada mahasiswa. Kurang tepatnya pemilihan serta penempatan variabel dalam penelitian ini dimungkinkan sebagai penyebab tidak ditemukannya hubungan serta peran dari kedua variabel penelitian. Dengan demikian, penelitian selanjutnya dapat menempatkan sensation seeking sebagai variabel moderator dari gaya pengasuhan otoritatif terhadap perilaku berisiko.

Sensation seeking is a trait that can influence an individual to do risky behavior, particularly during emerging adulthood. Previous research has shown that authoritative parenting style plays a role as a buffer toward risky behavior caused by sensation seeking. This research aims to examine the role of authoritative parenting style toward sensation seeking among college students. It was hypothesized that authoritative parenting style plays a role in sensation seeking among college students. Data collection was conducted using the Sensation Seeking Scale (SSS) and the Authoritative subscale of the Parental Authority Questionnaire (PAQ) from 160 college students ages 18-23. Data were analyzed using simple linear regression. The data analysis result shows no significant role of authoritative parenting style toward sensation seeking among college students. It is possible that incorrect variable choice and positioning is the cause of the insignificant role result between the two variables. Hence, future research should attempt to position sensation seeking as a moderating variable between authoritative parenting style and risky behavior.

Kata Kunci : sensation seeking, gaya pengasuhan otoritatif, mahasiswa, emerging adulthood