Dampak Kebijakan Bebas Visa Kunjungan Terhadap Kunjungan Wisatawan Mancanegara
SUPRIYANTO, Gumilang Aryo Sahadewo, M.A., Ph.D.
2021 | Tesis | Magister Ekonomika PembangunanPemerintah berupaya untuk menggenjot sektor pariwisata agar dapat menghasilkan devisa lebih banyak bagi negara dengan cara mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah melakukan deregulasi peraturan dibidang keimigrasian dengan menerbitkan tiga Peraturan Presiden (Perpres) tentang fasilitas bebas visa kunjungan (BVK) pada Tahun 2015-2016. Melalui tiga Perpres tersebut, jumlah negara yang diberikan fasilitas BVK menjadi semakin banyak, dari 11 negara hingga menjadi 169 negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak dari perubahan kebijakan BVK tersebut terhadap kunjungan wisatawan mancanegara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kunjungan bulanan dari Direktorat Jenderal Imigrasi untuk periode Januari 2009 s.d. Desember 2019. Penelitian ini menggunakan metode Difference-in-Differences dengan staggered adoption dan model estimasi Two-Way Fixed Effect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan BVK Tahap I tidak berdampak secara signifikan dalam peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Sedangkan, kebijakan BVK Tahap II dan III berdampak secara signifikan dalam peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.
The Government is trying to boost the tourism sector to generate more foreign exchange by bringing in foreign tourists to Indonesia. To achieve this, the Government deregulated regulations in the field of immigration by issuing three Presidential Regulations (Perpres) on visa exemption (BVK) in 2015-2016. Through these three Presidential Regulations, the number of countries that have been granted BVK facilities has increased, from 11 countries to 169 countries. This study aimed to determine the impact of the BVK policy changes on foreign tourist visits. The data used in this research is monthly visit data from the Directorate General of Immigration for January 2009 to December 2019. This study uses the Difference-in-Differences method with Staggered Adoption and a Two-Way Fixed Effect estimation model. The results showed that the Phase I BVK policy did not significantly impact increasing foreign tourist arrivals. Meanwhile, the Phase II and III BVK policies had a significant impact on increasing foreign tourist visits
Kata Kunci : wisatawan mancanegara, bebas visa, difference-in-differences, staggered adoption, two-way fixed effect