TIPOLOGI RUANG PELESTARIAN SITUS ARKEOLOGI SEBAGAI ANTISIPASI POTENSI DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOLO-YOGYAKARTA DI KECAMATAN KALASAN, KABUPATEN SLEMAN

JANATI PRARIYADIYANI, Dr. Andri Kurniawan, M.Si. ;Prof. Dr. M. Baiquni, M.A.

2021 | Tesis | MAGISTER GEOGRAFI

Seiring makin padatnya arus transportasi di hampir semua kota di Indonesia maka kebutuhan akan keterhubungan antarwilayah yang lebih cepat, serta aliran orang dan barang yang makin efisien di berbagai aspek, menjadikan jalan tol sebagai kebutuhan vital. Di sisi lain, kebutuhan lahan untuk pembangunan jalan tol tidak dapat meniadakan dampak terhadap lingkungan sekitarnya, baik yang bersifat positif maupun negatif. Salah satu jalan tol yang akan segera dibangun adalah Jalan Tol Solo-Yogyakarta yang melewati wilayah Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Sebagai wilayah yang banyak memiliki situs arkeologi yang sekaligus berpotensi untuk pengembangan wilayah melalui pariwisata, maka dampak pembangunan jalan tol terhadap kelestarian situs di Kecamatan Kalasan perlu diperhitungan sejak tahap perencanaan. Analisis keruangan melalui skoring dan pembobotan terhadap 40 ruas jalan, 18 situs, dan kepadatan bangunan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1) Candi Kedulan merupakan situs dengan potensi dampak kerusakan tertinggi. Di sisi lain, candi ini memiliki peluang paling besar untuk mendukung pengembangan wilayah yang akan dilewati jalan tol; 2) Tipologi ruang menghasilkan 12 kelas blok yang dapat dikelompokkan ke dalam empat tipe sesuai urutan potensi dampak yang dihadapinya, yaitu Tipe A paling tinggi dan Tipe D paling rendah; 3) Strategi pengelolaan terhadap keempat tipe berupa zonasi dalam empat kategori, yaitu zonasi detil untuk Tipe A, zonasi menengah untuk Tipe B, zona penelitian terfokus untuk Tipe C, dan Zona Penelitian Eksploratif untuk Tipe D.

As the flow of transportation becomes denser in almost all cities in Indonesia, the need for faster interregional connectivity, as well as a more efficient flow of people and goods in various aspects, has made toll roads a vital necessity. On the other hand, land requirements for toll road construction cannot negate the impact on the surrounding environment, both positive and negative. One of the toll roads that will soon be built is the Solo-Yogyakarta Toll Road which passes through the Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. As an area that has many archaeological sites that also have the potential for regional development through tourism, the impact of toll road construction on the preservation of sites in Kecamatan Kalasan needs to be calculated from the planning stage. Spatial analysis through scoring and weighting of 40 roads, 18 sites, and building density results in the following conclusions: 1) Kedulan Temple is the site with the highest potential damage impact. On the other hand, this temple has the greatest opportunity to support the development of the area where toll roads will pass; 2) Spatial typology produces 12 block classes which can be grouped into four types according to the order of potential impacts they face, namely Type A the highest and Type D the lowest; 3) Management strategies for the four types are zoning in four categories, namely detailed zoning for Type A, intermediate zoning for Type B, focused research zone for Type C, and Explorative Research Zone for Type D.

Kata Kunci : jalan tol; tipologi ruang; tipe blok, pelestarian situs, pengembangan wilayah