Laporkan Masalah

Placemaking Ruang Publik Di Taman Kumbasari Kota Denpasar

MADE SUHARTHADANA, Syam Rachma Marcillia, S.T., M.Eng., Ph.D.

2021 | Tesis | MAGISTER ARSITEKTUR

Taman Kumbasari merupakan ruang publik yang berada ditepian sungai (Tukad Badung). Kondisi taman yang sebelumnya berupa ruang kosong tidak terawat serta kotor kini menjadi tempat yang mampu mewadahi aktifitas pengunjung bagi warga kota dan wisatawan. Merujuk pada hal tersebut perubahan tersebut kini banyak ditemukan pengunjung memanfaatkan ruang taman untuk beraktifitas sehingga tempat tersebut kini menjadi rekreasi bagi pengunjung. Perubahan ruang menjadi tempat yang menyenangkan dan menarik disebut placemaking. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan ruang taman dan penilaian ruang melalui pendekatan placemaking. Metode yang dilakukan adalah pemanfaatan ruang menggunakan behavior mapping-place centered mapping dan penilaian placemaking menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan pengunjung memanfaatkan elemen sekunder untuk diduduki seperti pinggir pedestrian/ pot, tangga, conbklok, lantai yang banyak ditemukan di jalur pedestrian yang terhubung entrance dan ruang serta pandangan yang menarik hal ini juga ditemukan pada ruang panggung yang tidak memiliki furniture dimana pengunjung memanfaatkan elemen pinggiran panggung atau lantai untuk melakukan ragam posisi aktifitas. Pemanfaatan ruang yang sama ditemukan pada ruang panggung memiliki ketersedian furniture dan tribune juga menjadi tempat yang menarik bagi pengguna bentuk ruang seperti tangga memanjang digunakan pengunjung untuk duduk, selain itu tersedianya spot untuk berfoto yang dimana elemen dinding ruang ini berbeda dari ruang lainnya mempengaruhi pengunjung meskipun ruang tersebut tidak memiliki ketersedian peneduh. Pemanfaatan ruang untuk menghidari keramaian dan mencari ketenangan ditemukan pada ruang yang tidak tersedia akses entrance seperti area panggung yang memiliki ketersedian furniture kursi kayu memanjang Ketersediaan peneduh pada ruang bersifat opsional karena tergantung dari kondisi cuaca.Area taman mampu mewadahi ragam usia dan gender. Aktifitas lebih didominasi oleh gender laki-laki khususnya aktifitas memancing hanya dilakukan oleh laki-laki dengan memanfaatkan tepian sungai di sepanjang jalur pedestrian. Perempuan dominan melakukan aktifitas berfoto pada ruang tribune dan makan di jalur pedestrian. Aktifitas terlihat dimana pengunjung dominan bergrup/ berkeluarga mengajak anaknya untuk berekreasi mengunjung taman sedangkan usia muda dominan ditemukan pada tipe penguna pasangan. Berdasarkan penilaian placemaking terhadap pemanfaatan ruang secara umum placemaking di Taman Kumbasari sudah memenuhi aspek acess, comfort, uses dan sosiablity. Pengguna merasa dengan adanya perubahan ruang ini tempat yang menarik serta menyenangkan bagi warga kota luar kota dan wisatawan untuk melakukan aktifitas.

Kumbasari Park is a public space on the banks of the river (Tukad Badung). The condition of the park, which was previously an empty, unkempt and dirty space, has now become a place that is able to accommodate visitor activities for city residents and tourists. Referring to this change, it is now found that many visitors use the garden space for activities so that the place is now a recreation for visitors. The change of space into a place that is fun and interesting is called placemaking. This research was conducted to determine the use of garden space and space assessment through a placemaking approach. The method used is the use of space using behavior mapping-place centered mapping and placemaking assessment using questionnaires and interviews. The results showed that visitors used secondary elements to sit on, such as the edge of pedestrians/pots, stairs, blocks, floors which are often found on pedestrian paths connected to entrances and spaces and interesting views. This is also found in stage rooms that do not have furniture, where visitors use elements edge of the stage or floor to perform various activity positions. The use of the same space found in the stage room has the availability of furniture and the tribune is also an attractive place for users of the form of space such as an elongated staircase used by visitors to sit, in addition to the availability of spots for taking pictures where the wall elements of this space are different from other spaces affecting visitors even though the space is it has no shade available. Utilization of space to avoid crowds and seek tranquility is found in spaces where entrance access is not available, such as the stage area, which has available elongated wooden chair furniture. The availability of shade in the room is optional because it depends on weather conditions. Activities are more dominated by the male gender, especially fishing activities are only carried out by men by utilizing the riverbanks along the pedestrian path. Domina women do photo activities in the stands and eat on the pedestrian path. The activity is seen where the dominant group/family visitor invites their child to visit the park for recreation, while the dominant young age is found in the type of couple users. Based on the placemaking assessment of the general use of space, placemaking in Kumbasari Park has fulfilled the aspects of access, comfort, uses and sociability. Users feel that with this change in space, it is an interesting and fun place for out-of-town residents and tourists to carry out activities. Many visitor activities are carried out at night because of the good garden atmosphere because of the lighting that provides a beautiful atmosphere and provides comfort and sits and relaxes enjoying the garden atmosphere.

Kata Kunci : Pemanfaaatan ruang publik; Placemaking; Taman Kumbasari

  1. S2-2021-434589-bibliography.pdf  
  2. S2-2021-434589-tableofcontent.pdf  
  3. S2-2021-434589-title.pdf