DISERTASI PEMODELAN KEBUTUHAN ENERGI SEKTOR TRANSPORTASI DARAT SERTA SKENARIO ANALISIS PENCAPAIAN TARGET RUEN
INDRA CHANDRA S, Prof. Dr. Ir. Indarto, DEA; Prof. Dr. Deendarlianto, S.T., M.Eng
2021 | Disertasi | DOKTOR TEKNIK MESINSektor transportasi merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia karena berfungsi sebagai penunjang aktivitas ekonomi masyarakat. Saat ini sektor transportasi juga menjadi salah satu sektor pengguna energi primer yang cukup besar, yaitu 29% dari total penggunaan energi nasional dan sangat disayangkan 99,9% dari energi yang digunakan tersebut masih berupa bahan bakar minyak (BBM). Sebagai dampaknya, saat ini terjadi peningkatan polusi udara terutama di kota-kota besar yang padat pemakaian kendaraan pribadi dan juga meningkatnya emisi gas karbon dioksida yang dianggap sebagai salah satu gas rumah kaca yang dapat menyebabkan kenaikan suhu bumi. Penelitian ini mengembangkan model untuk menghitung kebutuhan energi sektor transportasi darat di Indonesia beserta emisi karbon dioksida melalui pemodelan Dinamika Sistem. Untuk dapat menghasilkan proyeksi konsumsi bahan bakar yang akurat, pada penelitian ini juga dilakukan pengujian secara real worlds dan berlokasi di enam kota besar di Indonesia. Hasil uji tersebut menjadi salah satu parameter input penting bagi perhitungan simulasi yang dilakukan model. Skenario kebijakan dan analisis dampak dilakukan menggunakan kerangka kerja ASIF (Activity, Shared, Improved and Fuel) dan berfokus pada kebijakan peningkatan efisiensi kendaraan dan pengembangan bahan bakar rendah karbon. Sedangkan untuk menghitung dampak ekonomi yang terjadi akibat diterapkannya kebijakan energi, dianalisis menggunakan model Input-Ouput 2010. Dari hasil pemodelan terlihat bahwa kebutuhan energi sektor transportasi darat di Indonesia dalam kondisi Business as Usual (BAU) akan terus meningkat dan mencapai 3.139 juta barel minyak pada tahun 2050. Hanya melalui bauran kebijakan (Policy Mix), maka konsumsi tersebut mampu dikurangi sebesar 41% menjadi 1.843 juta barel minyak. Hasil uji jalan kendaraan yang berteknologi hibrida dan plug-in hibrida menunjukkan terdapat penurunan emisi karbon sebesar 49% dan 58% dibandingkan teknologi kendaraan mesin pembakaran dalam. Sedangkan pada studi kasus analisis peta jalan industri otomotif Indonesia, bauran kebijakan yang diusulkan berdampak pada penurunan konsumsi BBM dan emisi karbon dioksida masing-masing sebesar 30,8% dan 33,2% dan melampaui target RUEN maupun NDC Indonesia. Hasil simulasi dampak ekonomi dengan model Input-Output 2010 sebagai akibat diterapkannya bauran kebijakan energi yang diusulkan pada studi kasus peta jalan otomotif, menunjukkan akan terdapat perubahan total keluaran perekonomian nasional sebesar 176,5 triliun rupiah dan juga pendapatan masyarakat akan meningkat sebesar 25,9 triliun rupiah. Pemodelan Dinamika Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alat bagi pemangku kebijakan energi di Indonesia dalam proses perumusan kebijakan secara komprehensif yang tentunya mampu dilaksanakan oleh para pemangku kepentingan terkait, khususnya di sektor transportasi darat.
Transportation is one of the most important sectors for the Indonesian economy to support people's economic activities. Presently, the transport sector is also one of the most significant primary energy users, 29% of total national energy, and unfortunately 99,9% of that energy coming from fossil. As an impact increases in air pollution in big cities due to heavy usage of private vehicles and also at the same time caused increases of carbon dioxide emissions which categorize as one of significant contribution to global warming. In this study, the model to project the energy demand and carbon dioxide emissions for the land transport sector in Indonesia was developed using the System Dynamics approach. To predict fuel consumption projection accurately, real worlds driving tests were carried out in Indonesia's six cities. The outcome of tests was utilized as one of the critical input parameters for the simulation calculation using the model. Policy scenarios and impact analysis were applied using ASIF (Activity, Shared, Improved, and Fuel) framework, which focuses on improving vehicle fuel economy and utilizing low carbon fuels. The Input-Output 2010 model was utilized to calculate the economic impact resulting from the energy policies proposal derived from this study. Based on the Business as Usual (BAU) scenario, the model outcome shows that energy demand in Indonesia's road transport sector would keep increasing and reach 3,139 million barrels of oil in 2050. Using Policy Mix scenarios, the increase of oil consumption can be curtailed to 41% and reach 1,843 million oil barrels. The real-world test drive result revealed that the utilization of hybrid electric vehicle and plug-in hybrid electric vehicle technology could reduce the carbon dioxide emissions up to 49% and 58%, respectively, compared to conventional internal combustion counterparts. For the case study of Indonesian Automotive roadmap analysis, policy mix scenarios proposed in this study would cut down the oil consumption and carbon dioxide emissions to 30.8% and 33.2%, respectively, and overachieved the RUEN and Indonesian NDC target. Economic impact analysis using Input-Output model 2010 shown that using the energy policy mix proposed in the study can increase the national economic total output up to 176. 5 trillion rupiahs and at the same time increase the people income up to 25.9 trillion rupiahs. It is clear that using the System Dynamics model developed in this study can be utilized as one of the important tools for policymakers in defining energy policies comprehensively. Most importantly, in the execution phases, those policies must be executed effectively by all relevant stakeholders, especially in the road transport sectors.
Kata Kunci : Energy Modeling, Road Transport, RUEN Target