Laporkan Masalah

Seni kerajinan batik tradisional Imogiri Yogyakarta :: Kajian bentuk dan gaya seni

SUGIYAMIN, Prof.Drs. SP. Gustami, SU

2002 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Tesis ini berusaha untuk mengungkap seni batik di Imogiri yang memiliki kekhasan bentuk, dan gaya bila dibandingkan dengan seni batik dari daerah lain, berikut proses pembentukan serta faktor-faktor yang mendorong tetap diproduksinya batik tradisional Imogiri. Untuk mengungkap masalah itu digunakan pendekatan historis dan estetis, di samping meminjam konsep-konsep ilmu sosial budaya guna memahami fenomena yang terjadi. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis. Batik Imogiri sebagai salah satu karya seni adiluhung, pada awal pertumbuhannya berasal dari lingkungan keluarga keraton. Dalam perkembangannya batik mulai menyebar ke beberapa daerah di luar tembok keraton, salah satu di antaranya berkembang di wilayah Imogiri. Adanya keluarga keraton di Imogiri semula ditugaskan sebagai penjaga makam raja-raja Mataram, yang bermula dari tahun 1645 Masehi. Tokoh pengembang seni batik di daerah ini masih merupakan kerabat keraton, yaitu Ny Sutodikromo yang kegitannya dilakukan ± 250 tahun yang lalu. Bedanya, di Bantul Imogiri memiliki gaya tersendiri. Faktor terbentuknya gaya ditentukan oleh latar belakang keyakinan,sosio kultural, dan peranan raja pada kedudukan yang paling tinggi. Oleh karena itu dasar-dasar simbolisme yang terkandung dalam motif dan warna yang digunakan ada hubungrnnya dengan pandangan serta kepercayaan hidup masyarakat pendukungnya. Ciri motif batik tradisional di Imogiri dapat dikelompokan dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok geometris dan nongeometris. Unsur-unsur ornamen pada ragam hias itu di antaranya bentuk meru, pohon hayat, dan tumbuh tumbuhan. Seni batik tradisional Imogiri ldentik dengan motif batik keraton Yogyakarta. Kelangsungan seni batik tradisional Imogiri ditentukan faktor internal, yaitu nilai estetik pada karya perajin batik daerah ini; dan faktor eksternal, yaitu adanya kontak dengan lembaga atau sponsor dan konsumen. Perkembangan ini ada hubungannya dengan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai jalur objek wisata.

The thesis endeavours to reveal batik art in Imogiri, which is believed to have its own feature an style compared to the batik arts from other regions . it is also an attempt to find out the forming process and to investigate factor supporting the reasons of producing the traditional batik of Imogiri. In doing so, the researcher employed historical and aesthetic approaches, besides adopting the concepts of social sciences in comprehending the on going phenomena thus, this research is analytical descriptive in nature. Imogiri batik as one of grandeur arts, in its early growth, was derived from a palace environment. In its later development, the batik spread to other areas outside the palace wall, including Imogiri. The existence of sultanate palace in Imogiri was initially meant to help maintain the grave yard of the Kings of Mataram, starting from 1645. The developer of the batik arts in this region was a relative of the palace, namely Mrs. Sutodikromo, whose activities were don approximately 250 years ago. The difference is, Bantul Imogiri has its own style. The forming-style was influenced by a number of factors such as belief, socio-culture, and the roles of kings as the persons having the highest authority in the region. Therefore, the basis of symbolisin reveled by the motive and the colors chosen reflects the way of life of society. The characteristics of the traditional batik of Imogiri fall into two general categories, namely the geometric and non-geometric groups. The elements of the ornaments on the paintings can be in the form of ‘meru’, life tree, and plants. The traditional batik arts of Imogiri is identical with the batik motives of Yogyakarta sultanate palace. The existence of traditional batik art of Imogiri has been supported by the internal factor, namely the partnership with institutions or sponsors and consumers. This development, is influenced bay the fame of Yogyakarta as one of tourist destinations.

Kata Kunci : Seni Kerajinan,Batik Tradisional Yogyakarta, traditional, batik, style


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.