Laporkan Masalah

Pengaruh Pengungkapan Laporan Keberlanjutan Terhadap Manajemen Laba dengan Board Capital sebagai Variabel Pemoderasi

NADHIFA AISHA PUTRI, Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, MBA.

2021 | Skripsi | S1 AKUNTANSI

Pelaporan laporan keberlanjutan bagi perusahaan non-keuangan di Indonesia masih bersifat sukarela. Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan pasar yang semakin kompetitif dengan permintaannya yang tinggi atas laporan yang berkualitas yang rendah atas praktik manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan laporan keberlanjutan terhadap manajemen laba dengan memasukkan board capital sebagai variabel pemoderasi. Penelitian ini menggunakan pengungkapan laporan keberlanjutan sebagai variabel independen, manajemen laba sebagai variabel dependen, board capital sebagai variabel pemoderasi, dan variabel kontrol yang digunakan meliputi ukuran dewan komisaris, dewan komisaris independen, ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas. Pengungkapan laporan keberlanjutan diukur menggunakan Sustainability Reporting Disclosure Index dengan mengacu pada item-item pelaporan GRI Standards yang merupakan penyempurnaan dari GRI G4, manajemen laba diukur menggunakan model Modified Jones, dan board capital diukur menggunakan komponen edukasi, pengalaman, dan jaringan dewan komisaris mengacu pada penelitian Reeb and Zhao (2013). Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan 32 perusahaan sampel dari perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2017-2019. Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari laporan-laporan relevan yang diterbitkan secara resmi oleh perusahaan sampel. Teknik yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan laporan keberlanjutan dapat meminimalkan praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen. Akan tetapi, dewan komisaris yang memiliki board capital yang tinggi dapat meningkatkan tingkat praktik manajemen laba. Hal ini berarti bahwa board capital digunakan oleh dewan komisaris untuk menyembunyikan praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya menjadikan regulasi mandatory pengungkapan laporan keberlanjutan bagi perusahaan yang telah terdaftar di BEI guna meminimalkan praktik manajemen laba dan memasukkan komponen board capital dalam mempertimbangkan dewan komisaris perusahaan.

Sustainability reporting for non-financial companies in Indonesia are voluntary. This situation is in contrast to the market condition which increasing in competitiveness with high demand for high quality reports that contain fewer earnings management practices. This study aims to examine the effect of sustainability report disclosure on earnings management by including board capital as a moderating variable. This study uses the disclosure of sustainability reports as an independent variable, earnings management as the dependent variable, board capital as a moderating variable, and the control variables used include the size of the board of commissioners, the independent board of commissioners, firm size, leverage, and profitability. Disclosure of sustainability reports is measured using the Sustainability Reporting Disclosure Index referring to GRI Standards which is an improvement of GRI G4, earnings management is measured using the Modified Jones model, and board capital is measured using the components of education, experience, and the board of commissioners network referring to preceding research by Reeb and Zhao (2013). The quantitative approach is the approach used in this study by using 32 sample companies from non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017-2019. The data are obtained from relevant reports that officially published by the sample companies. The technique used in testing the hypothesis is multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that the disclosure of sustainability reports can minimize earnings management practices carried out by management. However, the board who have high board capital can increase the level of earnings management practices. This means that board capital is used by the board to hide earnings management practices. The implication of this research is the need to make the mandatory regulation for the disclosure of sustainability reports for companies that have been listed on the IDX in order to minimize earnings management practices and include the board capital component in considering the company's board.

Kata Kunci : laporan keberlanjutan, board capital, manajemen laba

  1. S1-2021-408713-abstract.pdf  
  2. S1-2021-408713-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-408713-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-408713-title.pdf