Kajian Pengaruh Pengembangan Fungsi Kawasan Hutan Lindung Mangunan Terhadap Lingkungan Di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta
GHALBI MAHENDRA P, Totok Gunawan, Latif Sahubawa
2021 | Tesis | MAGISTER ILMU LINGKUNGANHutan lindung memiliki fungsi ekologi dan ekonomi (jasa lingkungan) sebagai daerah tadah hujan, pengendali erosi dan banjir, pengatur iklim mikro dan makro, habitat fauna, wisata alam (ekowisata), penghasil kayu, seresah dan lainnya. Hutan Lindung Mangunan memiliki salah satu fungsi penting sebagai jasa lingkungan (ekowisata) tetapi rentan kerusakan akibat aktivitas penggunaan lahan dan konversi hutan tidak ramah lingkungan, sehingga diperlukan upaya-upaya pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat secara berkelanjutan. Tujuan penelitian adalah (1) mengkaji kondisi umum, fisik dan pemanfaatan SDA di kawasan Hutan Lindung Mangunan Bantul; (2) mengidentifikasi jenis dan bentuk pemanfaatan serta pengembangan oleh masyarakat yang menimbulkan kerusakan lingkungan di Hutan Lindung Mangunan Bantul; (3) mengidentifikasi tingkat kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan masyarakat di Hutan Lindung Mangunan Bantul (4) menilai jasa lingkungan yang dimanfaatkan kawasan di Hutan Lindung Mangunan Bantul; (5) Merumuskan kebijakan dan strategi pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat untuk mempertahankan fungsi dan kelestarian Hutan Lindung Mangunan Bantul. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara intepretasi peta dan survei lapangan (field survey) serta matriks pengelolaan lingkungan. Berdasarkan hasil analisis, pemanfaatan jasa lingkungan Hutan Lindung Mangunan seluas 570,70 Ha terbagi menjadi 7 blok pengelolaan hutan. Bentuk pemanfaatan masyarakat yaitu perumputan, bertani, pemanfaatan mata air, budidaya lebah dan persuteraan, serta pariwisata seperti masalah sampah, keanekaragaman hayati, sosial masyarakat dengan klasifikasi tingkat kerusakan lingkungan ringan. Total Nilai Ekonomi (TEV) jasa lingkungan Rp.177.387.627.048,- (177 miliar, 184 juta, 337 ribu, 112 rupiah) setiap tahun. Kebijakan dan strategi pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat dengan cara pemanfaatan sumberdaya berdasarkan keberlanjutan produktivitas lingkungan hidup, keselamatan mutu lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.
Protected forests have ecological and economic functions (environmental services) as catchment area, erosion and flood control, micro and macro climate regulators, fauna habitats, nature tourism (ecotourism), wood producers, litter and others. Mangunan Protection Forest has important function, as environmental service (ecotourism), but is vulnerable to damage due to land use activities and forest conversion that are not eco friendly, so that community-based environmental management efforts are needed in a sustainable manner. The research was to (1) examine the general condition, physical and natural resources utilization in Protected Forest Mangunan Bantul; (2) identification of the types and forms of utilization and development by the community that cause environmental damage in the Protected Forest Mangunan Bantul; (3) identification of the level environmental damage due to community use in Protected Forest Mangunan Bantul (4) valuing environmental services utilized by zone in Protected Forest Mangunan Bantul; (5) Formulate community-based environmental management policies and strategies to maintain the function and sustainability of the Mangunan Protected Forest. This research uses a qualitative descriptive method by interpreting maps and field surveys and environmental management matrices. The results of utilization environmental services in Mangunan Protection Forest covering an area 570.70 Ha is divided into 7 zones of forest management. Forms utilization have the potential cause environmental damage are grazing, farming, use of springs, beekeeping and silk, as well as tourism such as waste problems, biodiversity, social community with a classification of mild environmental damage. Total Economic Value (TEV) of environmental services Rp.177,387,627,048,- (177 billion, 184 million, 337 thousand, 112 rupiah) every year. Community-based environmental management policies and strategies by means of resource utilization based on environmental productivity sustainability, environmental quality safety, and community welfare.
Kata Kunci : hutan lindung, jasa lingkungan, survei, valuasi ekonomi, matriks