REHOSPITALISASI PASIEN PASCASINDROM KORONER AKUT DI RSUP DR. SARDJITO TAHUN 2014-2018: SEBUAH STUDI DESKRIPTIF

ACHMAD DAYNAMUS SHOLIH, Dr. dr. Lucia Kris Dinarti, Sp.PD, Sp.JP (K); dr. Dhite Bayu Nugroho, M.Sc., Ph.D.

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang: Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah bagian dari penyakit jantung iskemik yang merepresentasikan spektrum klinis dan patofisiologis yang berujung pada iskemia miokard akut. Pasien yang selamat dari infark miokard dikatakan memiliki risiko yang lebih besar terhadap kejadian klinis yang merugikan di kemudian hari yang dapat menyebabkan rehospitalisasi. Studi-studi sebelumnya yang membahas terkait kejadian rehospitalisasi pada pasien pasca-SKA sebagian besar dilakukan di Benua Eropa dan Amerika, yang memiliki karakteristik dasar, faktor risiko, serta luaran yang berbeda dengan Indonesia. Penelitian mengenai penyebab rehospitalisasi pada pasien pasca-SKA serta karakteristik pasien yang mengalami rehospitalisasi masih sangat diperlukan di Indonesia. Tujuan: Mendeskripsikan peristiwa rehospitalisasi pasien pascasindrom koroner akut di RSUP Dr. Sardjito. Metode: Penelitian ini adalah studi deskriptif observasional pada pasien SKA dengan sumber data rekam medis RSUP Dr. Sardjito dari bulan Mei 2014 hingga Juni 2018. Data diekstrak menggunakan case report form kemudian diolah untuk mendapatkan angka rehospitalisasi, penyebab rehospitalisasi, dan karakteristik pasien pasca-SKA yang mengalami rehospitalisasi dalam satu tahun. Hasil: Terdapat total 1553 pasien yang memenuhi kriteria dan dimasukkan ke dalam studi untuk diobservasi kejadian rehospitalisasi dalam satu tahun. Persentase rehospitalisasi untuk pasien APTS adalah 22,60%, IMA-NEST 17,96%, dan IMA-EST 8,75%. Penyebab rehospitalisasi meliputi angina (22,40%), gagal jantung (19,13%), IMA (12,57%), PJK (12,57%), lainnya (12,57%), stroke (6,01%), PJK+IKP (3,83%), aritmia (3,28%), penyakit pernapasan (2,73%), kardiovaskular lain (2,73%), dan gagal ginjal (2,19%). Persentase pasien pada kelompok yang mengalami rehospitalisasi dan yang tidak mengalami rehospitalisasi berdasarkan karakteristiknya sebagai berikut: jenis kelamin perempuan (25,14%; 18,91%), usia lebih dari 60 tahun (52,46%; 45,77%), durasi rawat inap lebih dari 7 hari (48,09%; 40,00%), hipertensi (59,02%; 50,44%), diabetes melitus (39,34%; 29,42%), hiperlipidemia (12,57%; 11,53%), penyakit pernapasan (11,48%; 11,31%), gagal jantung (16,94%; 8,61%), dan gagal ginjal (24,04%19,27%). Kesimpulan: Persentase rehospitalisasi pasien pasca-SKA dalam satu tahun di RSUP dr. Sardjito adalah 11,78%, dengan penyebab terbanyak adalah angina. Seluruh karakteristik-karakteristik pasien yang diamati menunjukkan persentase yang lebih tinggi pada kelompok rehospitalisasi.

Background: Acute Coronary Syndrome (ACS) is a part of ischemic heart disease which represents the clinical and pathophysiological spectrum that occurs in acute myocardial ischemia. Patients who survive myocardial infarction are said to have a greater risk of adverse clinical events later in life that may lead to rehospitalization. Previous studies on the incidence of rehospitalization in post-ACS patients were mostly carried out in Europe and America, which had different basic characteristics, risk factors, and outcomes from those in Indonesia. Further research on the etiology of rehospitalization in post-ACS patients and the characteristics of patients undergoing rehospitalization is still needed in Indonesia. Objective: To describe the rehospitalization of post-acute coronary syndrome patients at Dr. RSUP. Sardjito. Methods: This study is a descriptive observational study on ACS patients. The source was derived from the RSUP Dr. Sardjito Medical Record Database from May 2014 to June 2018. Data were extracted using a case report form and then analyzed to obtain rehospitalization rates, causes of rehospitalization, and characteristics of post-ACS patients who underwent rehospitalization in one year. Results: There were a total of 1553 patients who met the criteria and were included in the study for observation of rehospitalization events in one year. The rehospitalization rate for UAP patients was 22.60%, NSTEMI 17.96%, and STEMI 8.75%. Causes of rehospitalization include angina (22.40%), heart failure (19.13%), AMI (12.57%), CAD (12.57%), others (12.57%), stroke (6.01%), CAD+PCI (3.83%), arrhythmia (3.28%), respiratory disease (2.73%), other cardiovascular diseases (2.73%), and renal failure (2.19%). The percentage of patients in the group who underwent rehospitalization and who did not undergo rehospitalization based on their characteristics were as follows: female gender (25.14%; 18.91%), age more than 60 years (52.46%; 45.77%), length of stay more than days (48.09%; 40.00%), hypertension (59.02%; 50.44%), diabetes mellitus (39.34%; 29.42%), hyperlipidemia (12.57%; 11 .53%), respiratory disease (11.48%; 11.31%), heart failure (16.94%; 8.61%), and kidney failure (24.04%19.27%). Conclusion: The rehospitalization rate of post-ACS patients in one year at RSUP Dr. Sardjito is 11.78%, with the most common etiology is angina. All of the observed patient characteristics showed a higher percentage in the rehospitalization group.

Kata Kunci : sindrom koroner akut, rehospitalisasi