Laporkan Masalah

Distribusi dan Karakteristik Sarang Tidur Tarsius Makassar Tarsius fuscus Fischer, 1804 di Berbagai Jenis Tutupan Lahan di Sulawesi Selatan Bagian Selatan

ADIN AYU ANDRIYANI, Siti Nurleily Marliana, M.Sc., Ph.D.

2021 | Tesis | MAGISTER BIOLOGI

Tarsius fuscus adalah salah satu spesies tarsius endemik dari kelompok eastern tarsier yang berada di Pulau Sulawesi bagian Selatan. Habitat spesies ini terancam akibat berbagai aktivitas manusia yang berpotensi membuat lokasi potensi sarang tidur berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari distribusi dan karakteristik sarang tidur di beberapa tutupan lahan yang terdapat penemuan T. fuscus. Keluaran yang diharapkan adalah peta distribusi T. fuscus dan sarang tidurnya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020-Januari 2021. Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dan Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin menjadi lokasi pengambilan data kehadiran sarang tidur dan analisis vegetasi di sekitar sarang tidur maupun habitat T. fuscus. Pengumpulan data distribusi dilakukan berdasarkan vokalisasi di pagi hari pukul 04.30-06.00 WITA dan pengamatan secara langsung. Data lain yang dikumpulkan adalah data karakteristik sarang, data struktur dan komposisi vegetasi, dan pengukuran parameter fisik lingkungan. Pembuatan peta distribusi dilakukan menggunakan software QGIS 3.16. Hasil penelitian menunjukkan sarang tidur yang ditemukan terdiri atas batuan karst, pohon Ficus, pandan hutan, dan sisa pohon tumbang, pada kisaran ketinggian 68,9-947,8 mdpl; kemiringan 4,6-42,2 derajat; penutupan tajuk 64,8-82,6%; jarak dengan potensi gangguan yaitu jalan terdekat 21,4-460,3 m; dan pemukiman terdekat 325,9-1888,5 m. Hasil menunjukkan T. fuscus lebih banyak ditemukan di hutan lahan kering primer, sehingga perlu untuk terus menjaga kedua habitat T. fuscus tidak terkecuali pada hutan lahan kering sekunder yang rawan akan gangguan terutama akibat aktivitas manusia.

Tarsius fuscus is a species of tarsier endemic to the southwestern peninsula of Sulawesi, Indonesia. In recent years, its habitat has faced the increasing threat of anthropogenic activities, which contribute to a reduction in potential sleeping nest locations. This study aimed to determine the distribution and characteristics of sleeping nests in several land cover types known to harbor T. fuscus, and subsequently develop a distribution map of T. fuscus and its sleeping nests. Data collection took place between October 2020 and January 2021 in Bantimurung Bulusaraung National Park and Hasanuddin University Educational Forest, encompassing identification of the presence of sleeping nests and analyses of the vegetation around these sleeping nests and T. fuscus' habitat. Distribution data collection was carried out based on direct visual observations and vocalizations in the morning at 4.30-6.00 a.m. Additional data comprised nest characteristics, structure and composition of vegetation, and measurements of environmental parameters. Distribution maps were created using QGIS 3.16. Tarsius fuscus sleeping nests were found in karst rocks, ficus trees, forest pandanus, and fallen trees debris, at altitudes of 68.9-947.8 masl, slopes 4.6-42.2 degree, 64.8-82.6% canopy cover, and distances to roads and settlements of 21.4-460.3 m and 325.9-1888.5 m, respectively. It is imperative that T. fuscus' habitats be protected, both in primary forest, where our results showed it to be more commonly found, and in secondary forest, which is increasingly prone to human disturbance.

Kata Kunci : endemik, konservasi, primata, Sulawesi, Wallacea

  1. S2-2021-447324-abstract.pdf  
  2. S2-2021-447324-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-447324-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-447324-title.pdf