ISTILAH DAN UNGKAPAN BENCANA DALAM BAHASA JAWA (Kajian Linguistik Antropologis)
FIDUHIRANI TIGATMA R, Dr. Suhandano, M.A.
2021 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIKPenelitian ini membahas istilah-istilah dan ungkapan bencana, berupa satuan kebahasaan yang digunakan untuk melihat pandangan masyarakat Jawa terhadap bencana beserta klasifikasinya sebagaimana tercermin dalam satuan kebahasaan tersebut. Data yang digunakan berupa data lisan dan data tulisan. Untuk memperoleh data lisan, dilakukan wawancara dengan empat informan yang merupakan praktisi budaya maupun sesepuh dalam masyarakat yang mengerti dan memahami kebudayaan Jawa. Data lisan juga diperoleh dari Youtube. Saat wawancara digunakan teknik catat dan rekam. Data tertulis diperoleh dari hasil observasi non-partisipasi terhadap sejumlah sumber tertulis seperti Baoesastra Djawa dan sumber-sumber yang relevan. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis sesuai pandangan linguistik antropologis. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam bahasa Jawa terdapat istilah umum dan istilah khusus untuk menyebut bencana. Dalam bahasa Jawa, istilah bencana alam tidak diacu dengan istilah umum, melainkan diacu dengan istilah-istilah khusus. Istilah bencana dapat dikonstruksi dari satuan kebahasaan berbentuk kata dan frasa. Berpijak dari istilah-istilah tersebut, dapat diungkap sejumlah pola pikir atau pandangan masyarakat Jawa dalam memaknai bencana. Secara garis besar, bencana menimbulkan efek negatif, misalnya membahayakan kehidupan manusia, merusak lingkungan, menyebabkan kematian, menyebabkan kerugian, dan menimbulkan penderitaan bagi masyarakat luas.
This study presents the expressions and phrases of a disaster as a linguistic unit to understand Javanese understanding and classifications of a disaster. The data of the research is in written and spoken form. Spoken data comes from the interview of four cultural practitioners and elders of the society that understand Javanese culture. It is recorded in the form of a note and a video. Spoken data also obtained from Youtube. Written data of the research comes from the non-participation observation of some documents such as Baoesastra Djawa and relevant manuscripts. The data then were analyzed using anthropology linguistics. The result shows in the Javanese language there are general terms and special terms to refer to disasters. In Javanese, the term natural disaster is not referred to by general terms, but to specific terms. The term for the disaster itself is constructed from linguistic units of words and phrases. In conclusion, Javanese people understanding a disaster as endangering human life, damaging the environment, causing death, loss, and suffers for the people.
Kata Kunci : istilah, bencana, masyarakat Jawa, linguistik antropologis