Distribusi Kasus Keracunan Yang Ditangani Di Instalasi Gawat Darurat RSUP DR. SARDJITO Tahun 2016-2018
M FATHUR RAHIM, dr. IBG Surya Putra Pidada, Sp.F., M (K); dr. Hendro Widagdo, Ph.D, Sp.F., M (K)
2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERANLatar Belakang: Racun adalah zat apapun termasuk obat-obatan yang berbahaya bagi tubuh jika terlalu banyak dimakan, dihirup, disuntikkan atau diserap melalui kulit. Berdasarkan data BPOM (2017) terdapat jumlah insiden keracunan sebanyak 39 insiden dan jumlah korban sedikitnya 908 orang dengan korban meninggal dunia sebanyak 29 jiwa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui persebaran distribusi kasus keracunan berdasarkan usia, jenis kelamin, tempat tinggal, cara terjadinya dan penyebab terseringnya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan desain penelitian cross sectional. Subjek penelitian adalah seluruh pasien kasus keracunan yang ditangani di Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr. Sardjito pada tahun 2016-2018. Kasus keracunan dapat diperoleh melalui instrumen rekam medis. Hasil: Distribusi kasus keracunan di IGD RSUP Dr. Sardjito tahun 2016-2018 didapatkan jumlah kasus keracunan sebanyak 40 kasus, dengan jumlah kasus terbanyak ada pada tahun 2016 dan 2018 sebanyak 32 (80,0%) kasus. Jenis racun tebanyak adalah keracunan obat-obatan sebanyak 28 (70,0%) kasus. Area tempat tinggal terbanyak yang terdapat kasus keracunan adalah D.I Yogyakarta sebanyak 23 (57,5%) kasus. Rentang umur terbanyak yang mengalami keracunan adalah masa remaja awal dan akhir 16 (40,0%) kasus. Jenis kelamin yang paling banyak yang mengalami keracunan adalah laki-laki sebanyak 21 (52,5%) kasus. Cara masuknya racun terbanyak adalah tertelan melalui mulut sebanyak 37 (92,5%). Kesimpulan: Kasus keracunan yang ditangani di Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr. Sardjito tahun 2016-2018 terdapat 40 kasus, Usia tersering terjadi keracunan adalah rentang usia 16 hingga 25 tahun. Insidensi terjadinya keracunan pada laki-laki lebih tinggi yaitu sebanyak 52,5%, sedangkan pada perempuan sebanyak 47,5%. Lingkungan tempat tinggal dengan kasus keracunan terbanyak pada D.I Yogyakarta dan sekitarnya yaitu sebanyak 23 kasus atau 57,5% dari seluruh kasus akibat keracunan. Penyebab keracunan tersering adalah keracunan obat-obatan dan cara masuknya racun tersering adalah tertelan melalui mulut.
Background: Poisons are any substances including drugs that are harmful to the body if too much is eaten, inhaled, injected or absorbed through the skin. Based on BPOM data (2017) there is a poisoning number in the incident 39 and the number of victims is 908 people with 29 people dead. Objective: This study aims to determine the distribution of poisoning cases based on age, sex, place of residence, the way it occurs and the most common causes. Methods: This study used a descriptive observational method with a cross sectional research design. The research subjects were all patients with poisoning cases handled at the Emergency Room Dr. Sardjito in 2016-2018. Poisoning cases can be obtained through medical record instruments. Results: The Distribution of poisoning cases in IGD RSUP Dr. Sardjito in 2016-2018, there were 40 cases of poisoning, with the highest number of cases in 2016 and 2018 as many as 32 (80.0%) cases. The most common type of poison was drug poisoning in 28 (70.0%) cases. The area where the most cases of poisoning are living are D.I Yogyakarta as many as 23 (57.5%) cases. The most age range that experienced poisoning was early adolescence and late 16 (40.0%) cases. The sex that experienced poisoning was male as many as 21 (52.5%) cases. The most common way of entry of poison was ingested by mouth as much as 37 (92.5%). Conclusion: Poisoning cases handled at the Emergency Room Dr. Sardjito in 2016-2018 there were 40 cases, the most common age of poisoning is the age range of 16 to 25 years. The incidence of poisoning in men was higher, namely as much as 52.5%, while in women it was 47.5%. The living environment with the most cases of poisoning is in Yogyakarta and surrounding areas, as many as 23 cases or 57.5% of all cases due to poisoning. The most common cause of poisoning is drug poisoning and the most common way of entry of poison is ingested by mouth.
Kata Kunci : keracunan, instalasi gawat darurat rsup dr. sardjito, ilmu kedokteran forensik.