Pengaruh Dinamika Tenaga Kerja Terhadap Dinamika Kemiskinan di Indonesia(Analisis Data IFLS)
DUDI SURYADI, Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, M.Si;Dr. Evita Hanie Pangaribowo, Mec.Dev
2021 | Tesis | MAGISTER KEPENDUDUKANKemiskinan yang dialami rumah tangga bersifat dinamis. Dalam satu periode tertentu rumah tangga berada dalam kategori miskin, periode lainnya tidak miskin, ataupun sebaliknya, ataupun terdapat rumah tangga dalam beberapa periode teridentifikasi selalu miskin atau selalu tidak miskin. Kondisi kemiskinan erat kaitannya dengan karakteristik pekerjaan seseorang. Memiliki pekerjaan yang layak (decent jobs) akan berpengaruh terhadap penghasilan yang lebih baik, sehingga mampu meningkatkan konsumsi rumah tangganya di atas garis kemiskinan. Berdasarkan ciri dan karakteristiknya, sektor pekerjaan yang dianggap mewakili pekerjaan yang layak (decent jobs) adalah mereka yang bekerja di sektor non primer dan sektor formal dibandingkan dengan sektor primer dan informal. Permasalahan di negara berkembang, sebagian besar pekerjaan didominasi sektor informal, namun sektor ini dianggap solusi untuk menekan terjadinya pengangguran. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik dan pengaruh dinamika tenaga kerja terhadap dinamika kemiskinan di Indonesia, ditambah dengan variabel kontrol lainnya seperti jumlah anggota rumah tangga, pendidikan, umur, status pernikahan, jenis kelamin, serta wilayah. Data yang digunakan yaitu data panel IFLS wave 4 dan wave 5, serta data dari BPS. Analisis deskriptif dengan tabel silang dan gambar digunakan untuk mengetahui gambaran rumah tangga miskin kronis, miskin transient dan rumah tangga tidak pernah miskin, sementara regresi logistik multinomial digunakan untuk mengetahui pengaruh dinamika tenaga kerja dan variabel kontrol lainnya terhadap dinamika kemiskinan. Hasil deskriptif menunjukkan bahwa kelompok miskin kronis dan miskin transient sebagian besar KRT-nya berumur non produktif, pendidikannya lebih rendah, jumlah ART lebih besar, bekerja di sektor primer dan informal. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa KRT yang bekerja di sektor primer dan rumah tangga dengan ART yang lebih banyak memiliki peluang lebih besar untuk menjadi miskin kronis. KRT yang pendidikannya lebih tinggi, pernah bercerai, dan KRT yang berjenis kelamin laki-laki memiliki peluang lebih kecil untuk menjadi miskin kronis. KRT yang selalu bekerja di sektor primer, pernah berpindah pekerjaan dari sektor formal-informal atau sebaliknya, dan rumah tangga yang selalu tinggal di urban memiliki peluang lebih besar untuk menjadi miskin transient. Menurut status pernikahan, KRT yang pernah bercerai dan selalu single peluang untuk menjadi miskin transient lebih besar dibandingkan KRT yang menikah. Rumah tangga dengan jumlah ART yang lebih banyak dan umur KRT yang lebih tua memiliki peluang lebih besar untuk menjadi miskin transient.
Abstract Poverty is dynamica certain period of the household is in the poor category, another period is not poor, or vice versa. There are also households identified as always poor or always not poor in several periods. Poverty conditions are related to job characteristics. Having a decent job leads to a better income, which will increase the average ability to consume above the poverty line. Based on its characteristics, jobs that are considered to represent decent work are those who work in the non-primary and formal sectors compared to the primary and informal sectors. Problems in developing countries, the employment sector is dominated by the informal sector, but on the other hand this sector is considered a solution to reduce unemployment. This study aims to determine the characteristics and influence of labor dynamics on the dynamics of poverty in Indonesia. The control variables used are the number of household members, education, age, marital status, gender, and household residence. In this study, the data used are IFLS wave 4 and wave 5, while the poverty line is obtained from BPS. To analyze the dynamic characteristics of household poverty, using descriptive, by displaying cross tables and figures. Meanwhile, to determine the effect of labor dynamics and control variables on the dynamics of poverty using multinomial logistic regression. The results show that the chronic poor and transient poor are mostly of non-productive age, have lower education, have a higher number of household members, work in the primary and informal sectors. Statistical tests show that household heads who work in the primary sector and a larger number of households have a greater chance of becoming chronically poor. Heads of household with higher education, have been divorced, and male household heads have a lower chance of becoming chronically poor. Household heads who always work in the primary sector, or who have changed jobs, and households that always live in urban areas have a greater chance of becoming transient poor. According to marital status, household heads who have been divorced and are always single are more likely to become transient poor than household heads who are married. Households with a higher number of household members and an older age of household head have a greater chance of becoming transient poor.
Kata Kunci : Poverty dynamics, panel data, regresi logistik multinomial