Ketertarikan Interpersonal dalam Hubungan Pertemanan Akrab dengan Lawan Jenis
RATRIANA NAILA S, Faturochman, Prof., Dr., M.A.
2021 | Skripsi | S1 PSIKOLOGIKetertarikan interpersonal adalah sikap dan evaluasi positif terhadap orang lain yang meliputi komponen afektif, kognitif, konatif dan motivasional yang mendorong untuk berinteraksi lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor ketertarikan personal dan interpersonal yang memengaruhi seseorang untuk berteman dengan lawan jenis pada mahasiswa di Yogyakarta. Pemilihan sampel dilakukan menggunakan purposive sampling dengan kriteria partisipan: (a) berusia 18 - 30 tahun, (b) memiliki teman akrab lawan jenis, serta (c) mahasiswa aktif di Yogyakarta. Total partisipan yang memenuhi kriteria berjumlah 134 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner pertanyaan terbuka yang disebarkan secara daring dan dianalisis dengan qualitative content analysis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa fase inisiasi hubungan menunjukkan proses awal ketertarikan interpersonal melalui perkenalan pada konteks lingkungan pendidikan, dikenalkan pihak lain dan melalui media sosial. Fase inisiasi berkembang menjadi ketertarikan awal dipengaruhi oleh faktor individual, relational, dan situasional. Kualitas pertemanan akan berkembang seiring dengan adanya ketertarikan lebih lanjut. Perempuan menonjol ketertarikannya pada lawan jenis untuk memenuhi kebutuhan afiliasi dan sosial instrumental. Laki-laki menunjukkan ketertarikan pada aspek-aspek yang melengkapi kebutuhan emosional, terutama kehangatan dan dukungan, di samping daya tarik fisik, karakteristik positif, dan potensi kecerdasan.
Interpersonal attraction is a positive attitude and evaluation towards other people which includes affective, cognitive, conative and motivational components that might encourage further interaction. This research aims to explore interpersonal and personal factors of attraction which affects the formation of cross-sex friendship among students in Yogyakarta. The sample selection was conducted using purposive sampling which include (a) age (18 - 30 years old), (b) has a close friend of the opposite sex, and (c) active student in Yogyakarta as the criteria. 134 participants were selected according to the criteria. Data were collected using an online open-ended questionnaire. A qualitative content analysis was applied and the results showed that the initial process of interpersonal attraction during friendship formation phase begins through acquaitanceship in educational setting, prompted by mutual friend and social media. The initiation phase continued to be an attraction among cross-sex friendship that enhanced by individual, relational and situational factors. Quality of friendship will arise as attraction revealed. Female participants showed greater interest in opposite sex friends to fulfill affiliation and social instrumental needs. Male participants showed greater interest on aspects that fulfill emotional needs, especially intimacy and support besides physical attraction, positive characteristic, and the potential for intelligence.
Kata Kunci : Ketertarikan Interpersonal, Hubungan Pertemanan, Hubungan Pertemanan Lawan Jenis