Laporkan Masalah

Sebaran Potensi Gua Arkeologis Di Zona Ekoton Wilayah Meratus Kalimantan Selatan (Kajian Geoarkeologi)

KATARINA ALMANDA, Drs. Jarwo Susetyo Edy Yuwono, M.Sc.

2021 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Wilayah karst Meratus memiliki potensi arkeologis melalui keberadaan gua. Keberadaan gua arkeologis yang telah disurvei memberikan indikasi adanya potensi jejak kehidupan arkeologis di wilayah tersebut. Karst Meratus diasumsikan sebagai zona ekoton yang merupakan wilayah peralihan antara Pegunungan Meratus dengan Muhara sehingga memiliki kekayaan ekosistem di dalamnya. Karst Meratus terletak di Kabupaten Kotabaru daratan dengan tiga kecamatan yang terdapat keberadaan gua yakni Kecamatan Hampang, Kelumpang Hulu, dan Kelumpang Barat. Penelitian ini berangkat dari permasalahan mengenai sebaran potensi gua arkeologis dan pengaruh karakter lingkungan ekoton dan sekitarnya dalam kontribusi sebaran potensi gua melalui penalaran induktif eksploratif. Data yang digunakan adalah koordinat lokasi, morfologi gua, kondisi temuan permukaan, kerapatan gua, karakter bentanglahan, besar lereng, dan keletakan gua pada lereng tunggal yang diolah melalui analisis morfologi gua, analisis kerapatan gua, analisis lingkungan ekoton, dan analisis potensi hunian. Analisis morfologi gua menghasilkan 52 gua arkeologis dengan temuan permukaan. Analisis kerapatan gua menghasilkan 44 gua dengan kerapatan sedang hingga sangat rapat di Kecamatan Kelumpang Hulu dan Kelumpang Barat. Analisis potensi gua menghasilkan distribusi gua terhadap lereng tunggal dan relief bukit karstnya. Analisis lingkungan ekoton memberikan informasi bahwa wilayah karst Meratus memiliki kandungan flora dan fauna yang beragam. Distribusi potensi gua menghasilkan delapan gua dengan potensi tinggi, 20 gua dengan potensi sedang, dan 16 gua dengan potensi rendah. Pegunungan Meratus dan Muhara memiliki peran sebagai penyedia sumber daya makanan hingga peralatan. Faktor aksesbilitas menyebabkan distribusi gua arkeologis lebih mendekati wilayah Muhara.

The Meratus Karst region possesses archaeological potential through the existence of caves. The existence of these previously surveyed caves provides indication of prehistoric life potential in the region. The Meratus Karst is assumed to be an ecotone zone which is a transitional zone from Meratus Mountains to the Muhara (the river mouth region), which is why the region possesses a rich ecosystem. The Meratus Karst is located in Kabupaten Kotabaru Daratan with three of its kecamatan known to have caves, namely Kecamatan Hampang, Kelumpang Hulu, and Kelumpang Barat. This research sets out from the question of the distribution of archaeological cave potential in the region and the influence of the character of ecotone environment and its surrounding to it. The data used includes location coordinates, cave morphology, condition of surface findings, cave density, landscape character, slope angle, and cave position on a single slope which are analyzed through the analysis of cave morphology, cave density, ecotone environment, and prehistoric settlement potential. Cave morphology analysis located 52 archaeological caves with surface findings. Cave density analysis produced the data of 44 caves with density ranging from medium to high in Kecamatan Kelumpang Hulu and Kelumpang Barat. Cave potential analysis produced the data of cave distribution on a single slope and its karst hill relief. Ecotone environment analysis provides the information that the Meratus Karst region contains a diverse flora and fauna. The result found that the distribution of cave potential is comprised of eight caves with high potential, 20 caves with medium potential, and 16 caves with low potential. The Meratus Mountains and the Muhara provided resources from food to tools to prehistoric settlers. Accesibility factor causes the archaeological cave distribution to be closer to the Muhara.

Kata Kunci : gua, Meratus, sebaran, potensi arkeologis, ekoton.

  1. S1-2021-409962-abstract.pdf  
  2. S1-2021-409962-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-409962-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-409962-title.pdf