HUBUNGAN KOMORBID PASIEN KOLELITIASIS SEBAGAI PERTIMBANGAN DILAKUKAN PROSEDUR LAPAROSKOPI ATAU LAPAROTOMI KOLESISTEKTOMI DI RSUP DR. SARDJITO

APRIANTO BUDI N, dr. Agus Barmawi, Sp.B-KBD.; Dr. dr. Adeodatus Yuda Handaya, SpB-KBD, FINACS

2021 | Tesis-Spesialis | ILMU BEDAH

Latar Belakang: Kolesistektomi adalah satu-satunya penatalaksanaan batu empedu simptomatik yang efektif. Namun, konversi intraoperatif dari laparoskopi ke laparotomi adalah 4,9%-20%. Komorbid merupakan salah satu faktor preoperatif yang dapat menjadi prediktor dilakukannya konversi pada laparoskopi kolesistektomi. Ketika kemungkinan konversi tinggi, melanjutkan ke laparotomi kolesistektomi akan membantu mencegah pendekatan awal laparoskopi yang terkait resiko pembedahan yang berkepanjangan dan berbahaya serta biaya yang lebih tinggi. Tujuan: Untuk hubungan antara komorbid pasien kolelitiasis sebagai pertimbangan dilakukannya prosedur laparoskopi atau laparotomi kolesistektomi di RSUP Dr. Sardjito Metode: Desain penelitian analitik kuantitatif case control dengan populasi yaitu pasien yang menjalani kolesistektomi di RSUP Dr. Sardjito. Penelaian komorbid dengan menggunkan Age Adjusted Charlson Comorbidity Index (ACCI) . Data diambil dari rekam medis pasien. Dilakukan uji normalitas dilanjutkan analisis bivariat dan multivariat. Hasil: Secara statistik terdapat signifikansi pada komorbid sebagai pertimbangan dilakukan prosedur laparsokopi atau laparotomi kolesistektomi baik skor ACCI >= 3 dengan nilai p 0,030 dan OR 2,63 maupun skor ACCI >= 4 dengan nilai p 0,004 dan OR 12,57 Kesimpulan: Terdapat hubungan komorbid pasien kolelitiasis sebagai pertimbangan dilakukannya prosedur laparoskopi atau laparotomi kolesistektomi di RSUP Dr. Sardjito

Background: Cholecystectomy is the only effective treatment of symptomatic gallstones. However, the intraoperative conversion from laparoscopy to laparotomy still ranges from 4.9%-20%. Age over 65 years, acute cholecystitis, obesity and comorbid preoperative factors that can be predictors of conversion to laparoscopic cholecystectomy. When the likelihood of conversion is high, proceeding to laparotomy cholecystectomy will help prevent the initial laparoscopic approach associated with the risk of prolonged and dangerous surgery and higher costs. Aim: To know relationship between age, acute cholecystitis, BMI, ASA physical status and comorbiditiescholelithiasis patients as a consideration for a laparoscopic procedure or laparotomy cholecystectomy at Dr. Sardjito Method: Design a case-control quantitative analytic study with a population of patients undergoing cholecystectomy at RSUP Dr. Sardjito. Comorbid assessment using the Age Adjusted Charlson Comorbidity Index (ACCI). The data was taken from the patients medical record. Normality test was carried out followed by bivariate and multivariate analysis. Results: Statistically significant comorbidities and acute cholecystitis were found when compared to cases and controls. Comorbid with ACCI 4 has an Odd Ratio of 6.13 95% CI 1.22- 30.77 p-value 0.028 while acute cholecystitis has an Odd Ratio of 2.71 CI95% 1.12-6.55 p- value 0.027. Conclusion: There is a relationship comorbidities and acute cholecystitis in cholelithiasis patients as a consideration for laparoscopic or laparoscopic cholecystectomy procedures at Dr. Sardjito

Kata Kunci : komorbid, ACCI, laparotomi, laparoskopi, kolesistektomi, comorbidities, ACCI, laparotomy, laparoscopy, cholecystectomy