Laporkan Masalah

DEMOKRASI, CITIZENSHIP, DAN EKONOMI: PEMIKIRAN TJIPTO MANGOENKOESOEMO DALAM VOLKSRAAD 1918-1919

ACHMAD SOFYAN, Dr. Farabi Faqih, M.Phil

2021 | Tesis | MAGISTER SEJARAH

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengkaji pemikiran Tjipto Mangoenkoesoemo terhadap demokrasi, citizenship, dan ekonomi dalam Volksraad periode 1918-1919. Kajian ini dimulai dari menyadari bahwa minimnya penulisan sejarah mengenai kewarganegaraan pada masa kolonial Belanda terutama dalam Volksraad sebagai salah satu institusi legal. Secara lebih jauh, penelitian ini ingin melihat bagaimana Tjipto Mangoenkoesomo terlibat dalam upaya menyampaikan permasalahan diskriminasi sehari-hari masyarakat yang terjadi akibat dari sistem feodal dan kolonial di Hindia Belanda. Untuk melihat bagaimana permasalahan penelitian tersebut terjawab. Diperlukan kerangka konseptual disertai dengan pencarian sumber sejarah baik berupa sumber primer maupun sekunder. Sumber primer didapat melalui arsip yang ada di ANRI dan situs Delpher. Sumber sekunder lainnya berasal dari pencarian penulis dari satu perpustakaan ke perpustakaan lainnya dan melalui media internet. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran Tjipto Mangoenkoesomo mengenai demokrasi, citizenship¸dan ekonomi didasari kepada latar belakang keluarga dan sosial. Latar belakang keluarga yang berasal dari kalangan priyayi non birokrasi membuat Tjipto Mangoenkoesomo lebih memilih mengaku sebagai Kromo yang akan membuat Ia melakukan kritik terhadap diskriminasi yang ditimbulkan oleh kalangan priyayi feodal di Hindia Belanda. Sedangkan untuk latar belakang sosial, pendidikan yang Tjipto dapatkan di STOVIA dan beberapa organisasi bumiputera yang Ia ikuti. Menjadi salah satu hal membuat Tjipto Mangoenkoesomo memiliki kesempatan untuk membuka ruang-ruang demokrasi untuk menyampaikan kritik terhadap diskriminasi yang dihadirkan oleh kolonialisme. Ruang-ruang demokrasi tersebut terwujud dalam Volksraad dan surat kabar sejaman yang menjadi tempat Tjipto melakukan kritik terhadap diskriminasi sosial yang disebabkan oleh feodalisme dan kolonialisme Belanda. Meskipun upaya yang dilakukan tidak memiliki keberhasilan maksimal. Apa yang diupayakan Tjipto Mangoenkoesomo dalam Volksraad menjadi salah satu rujukan kritik yang akan dilanjutkan oleh tokoh pergerakan lain di Hindia Belanda.

ABSTRACT This study aims to examine the thoughts of Tjipto Mangoenkoesomo on democracy, citizenship, dan economics in the Volksraad period 1918-1919. This study begins with realizing that there is a lack of historical writing regarding citizenship during the Dutch colonial period, especially in the Volksraad as a legal institution. Futhermore, this study wants to see how Tjipto Mangoenkoesoemo was involved in efforts to convey the problems of everyday discrimination in society that occurred as a result of the feudal and colonial system in the Dutch East Indies. To see how the research problem is answered. A conceptual framework is needed accompanied by a search for historical sources in the form of primary and secondary sources. Primary sources were obtained through the archieves at ANRI and the Delpher site. Another secondary source comes from the author�s search one library to another and through the internet. The result of this study indicated that Tjipto Mangoenkoesoemo thoughts on democracy, citizenship, and the economy are based on family and social backgrounds. His family background from non-bereaucratic aristocratic circle made Tjipto Mangoenkoesomo prefer to admit to being Kromo, which would make him criticize the discrimination caused by the feudal aristocrats in the Dutch East Indies. As for his social background, the education that Tjipto received was at STOVIA and several other bumiputera organizations that the participated in. This is one of the things that gives Tjipto Mangoenkoesoemo the opportunity to open democratic spaces to express his criticism of the discrimination presented by colonialism. These democratic spaces are embodied in the Volksraad and contemporary newspapers where Tjipto criticizes the social discrimination caused by feudalism and Dutch colonialism. Altough the efforts made did not have maximum success. What Tjipto Mangoenkoesomo attempted in The Volksraad became one of the critical references that other movement figures in the Dutch East Indies would follow.

Kata Kunci : pemikiran, Tjipto Mangoenkoesomo, Volksraad, feudal, kromo

  1. S2-2021-419354-abstract.pdf  
  2. S2-2021-419354-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-419354-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-419354-title.pdf