The Impact of Colonialism in Hugh Lofting's The Story of Doctor Dolittle

RADEN ALEXANDER CARLSON MEDICIO, Dr. Nur Saktiningrum, M.Hum.

2021 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRIS

Skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis aspek-aspek kolonialisme yang terdapat dalam The Story of Dr. Dolittle karya Hugh Lofting. Selain itu, penulis bertujuan untuk menemukan dampak kolonialisme pada karakter-karakternya. Alasan mengapa topik ini dipilih adalah minat penulis dalam mencari tema-tema dewasa yang bisa ditemukan dalam buku-buku yang sebaliknya ditujukan untuk anak-anak. The Story of Dr. Dolittle adalah buku yang dipilih untuk tesis ini karena kelangkaannya sebagai subjek penelitian dalam riset akademis. Teori kolonialisme Jurgen Osterhammel digunakan sebagai teori utama untuk tesis ini; teorinya menjelaskan proses dan hasil kolonialisme baik pada penjajah maupun yang terjajah, serta berbagai jenis koloni yang dibuat untuk melayani tujuan-tujuan yang berbeda bagi penjajah. Peneliti menemukan bahwa memang ada pembentukan koloni dalam buku yang memenuhi kategorisasi Osterhammel. Ini termasuk koloni eksploitatif sementara yang dibangun oleh White Man untuk mengekstrak sumber daya Afrika, khususnya emas dan gading. Tindakannya mengakibatkan kepunahan populasi gajah regional, dan menyebabkan suku Jolliginki mengembangkan kebencian terhadap semua orang kulit putih. Sebaliknya, beberapa bangunan-bangunan mirip misionaris didirikan oleh Doctor Dolittle untuk membantu memulihkan para penduduk Land of the Monkeys dari wabah penyakit. Upaya Dolittle tidak hanya membasmi wabah saja, namun juga memberikan perawatan kesehatan yang lebih baik bagi penduduk asli. Semua karakter dalam buku tersebut dipengaruhi oleh kolonialisme dalam tingkatan yang berbeda, dengan beberapa memiliki peran yang kontributif. Dolittle, sebagai karakter tituler, diuntungkan paling banyak karena dia mendapatkan kembali kekayaan yang hilang di awal cerita. Namun, dia tidak bermaksud untuk mengeksploitasi penduduk pribumi di Afrika, dan sebaliknya melakukan pekerjaan misionaris tanpa mengharapkan imbalan dari awalnya. Sebaliknya, beberapa karakter seperti White Man yang mendahului kedatangan Dolittle di Afrika lebih jahat, karena telah membangun koloni yang eksploitatif untuk menghabiskan sumber daya benua tersebut, dan tidak pernah mendapat hukuman atas ulahnya. Karakter lain juga terpengaruh, termasuk suku Jolliginki Afrika yang paling terpengaruh secara negatif oleh Tindakan White Man. Raja mereka dan sebagian besar anggota-anggota sesuku lainnya telah mengembangkan intoleransi terhadap semua orang kulit putih termasuk Dolittle, memenjarakan mereka ketika mereka diduga melanggar daerah mereka. Namun, pihak lain seperti penghuni Land of the Monkeys telah terpengaruh secara positif oleh upaya misionaris Dolittle. dimana pada awal mula ceritanya mereka terancam oleh wabah, hingga menjadi tervaksinasi dan memahami perawatan kesehatan yang lebih baik pada akhir cerita.

This academic thesis aims to identify and analyze the aspects of colonialism found in Hugh Lofting's The Story of Dr. Dolittle. Additionally, the author seeks to discover the impact of colonialism on its characters. The reason why this specific topic is chosen is due to the author's interest in uncovering the subtle adult themes found in books that are otherwise aimed primarily at children. The Story of Dr. Dolittle was the book chosen for this thesis due to its rarity as the subject of research in academic studies. Jurgen Osterhammel's theory of colonialism is used as the primary theory for this thesis; his theory describes the processes and results of colonialism on both colonialists and the colonized, as well as the different types of colonies created to serve different purposes for the colonizers. The researcher finds that there are indeed the establishments of colonies in the book that meets Osterhammel's categorization. These include a temporary exploitative colony built by the White Man to extract the resources of Africa, specifically gold and ivory. His actions resulted in the effective extinction of the regional elephant population, and causing the Jolliginki tribe to develop a hatred towards all white people. On the contrary, a missionary-like establishment was built by Doctor Dolittle to help the Land of the Monkeys' populace in recovering from a plague. Dolittle's efforts resulted in not only ridding the land of the plague, but also provided better healthcare for the natives. . All the characters in the book were affected by colonialism to different extents, with some having contributive roles. Dolittle, being the titular character, benefited the most since he regained the wealth he lost at the beginning of the story. However, he did not intend to exploit the native inhabitants in Africa, and instead performed what was effectively missionary work out of courtesy. In contrast, some characters such as the White Man who preceded Dolittle's arrival in Africa were more malicious, having built an exploitative colony to exhaust the continent's resources, and never received his comeuppance for it. Other characters were affected as well, with the African Jolliginki tribe being the most negatively affected by the White Man's actions. Their king and to an extent most of the other tribesmen have developed an intolerance towards all white people including Dolittle, imprisoning them when they supposedly intrude their lands. However, others such as the inhabitants of the Land of the Monkeys have been positively impacted by Dolittle's missionary work. going from being endangered by the plague at the beginning of the story, to becoming vaccinated and understanding better healthcare by the end.

Kata Kunci : Colonialism, Exploitation, Missionary, Africa, Colonization, Indigenous Populations, Kolonialisme, Eksploitasi, Misionaris, Afrika, Kolonisasi, Populasi Pribumi