MANAJEMEN PAKAN PADA DOMBA GARUT DI SINATRIA FARM YOGYAKARTA TAHUN 2021
ACHMAD BAYU GUNAWAN, drh. Risa Ummami, M.Sc.
2021 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWANPada tahun 2021 tingkat konsumsi daging domba di Indonesia mencapai 0.05kg/kapita/tahun dan produksi mencapai 44.5 ribu ton dengan populasi domba Garut sebanyak 30% dari keseluruhan ternak domba di Indonesia. Manajemen peternakan domba di Indonesia umumnya masih dilakukan dengan sistem pemeliharaan sederhana dengan Average Daily Gain (ADG) 20-30 g, sedangkan domba yang dipelihara secara intensif dapat menghasilkan ADG 50-150 g. Sinatria Farm Yogyakarta merupakan peternakan domba yang menerapkan sistem pemeliharaan semi-intensif dengan populasi domba Garut sebanyak 56 ekor. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini untuk mengetahui manajemen pakan yang diterapkan pada domba Garut di Sinatria Farm Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi selama Praktek Kerja Lapangan di Sinatria Farm Yogyakarta pada tanggal 08 Februari sampai 20 Februari 2021. Data yang diamati yaitu manajemen pakan domba Garut. Berdasarkan hasil pengamatan, komposisi imbangan pemberian pakan di Sinatria Farm Yogyakarta dilakukan dengan perbandingan pakan hijauan dan konsentrat sebesar 40%:60% (BK/BK). Jumlah pemberian pakan per ekor ditentukan berdasarkan fase fisiologis dan berat badan domba Garut. Frekuensi pemberian pakan di Sinatria Farm dilakukan sebanyak 4 kali dengan pemberian pakan hijauan sebanyak 2 kali dan pakan konsentrat sebanyak 2 kali. Penyusunan pakan konsentrat di Sinatria Farm Yogyakarta menggunakan metode trial and error dengan beberapa nutrien sebagai pembatas. Kombinasi formulasi pakan yang diberikan menghasilkan ADG pada domba Garut pejantan sebesar 320 g/hari, pada domba Garut indukan sebesar 160 g/hari, dan pada domba Garut lepas sapih sebesar 270 g/hari, selama 90 hari masa pemeliharaan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan jika manajemen pakan yang diterapkan telah cukup baik yang tergambar pada cukup tingginya ADG domba Garut yang dipelihara.
The lamb meat consumption in Indonesia will reach 0.05 kg/capita/year in 2021 while the production will reach 44.5 thousand tons with the population of Garut sheep is 30% from the total sheep livestock in Indonesia. Sheep farming management in Indonesia mostly carried out with a simple rearing system with an average daily gain around 20-30 g, while intensive rearing management might produce an average daily gain around 50-150 g. Sinatria Farm Yogyakarta is a sheep farm that implements a semi-intensive rearing system with a population of 56 Garut sheep. The purpose of this final project is to determine the application of Garut sheep's feeding management at Sinatria Farm Yogyakarta. Data collection were conducted by interview and observation during the Field Work Practice at Sinatria Farm Yogyakarta on February 8th to February 20th 2021. Data observed were Garut sheep's feed management. Based on observations, the feed composition balance was 40%:60% between forage and concentrate (DM:DM). The feed amount per sheep was determined through sheep's weight and physiological phase. The feeding frequency was 2 times a day for forage and 2 times a day for concentrate. The concentrate feed's formulation at Sinatria Farm Yogyakarta was conduct using the trial and error method with several nutrients as a limiting value. The combination of feed formulations was resulted the ADG around 320 g/day for Garut rams, 160 g/day for Garut ewe, and 270 g on weaned Garut sheep, for 90 days of rearing. Based on the results obtained, it can be concluded that the Garut sheep's feeding management at Sinatria farm was already conducted nicely which pictured at the ADG on the reared Garut sheep.
Kata Kunci : Domba Garut, manajemen pakan, average daily gain, Sinatria Farm