Gambaran Terapi dan Luaran Klinik Terapi Anemia Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Rawat Jalan yang Menjalani Hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
CININTA MELATI AYUNINA, Dr. apt. Tri Murti Andayani, Sp.FRS.
2021 | Skripsi | S1 FARMASIAnemia merupakan salah satu komplikasi penyakit ginjal kronik (PGK) yang sering terjadi dan meningkat keparahannya seiring dengan penurunan fungsi ginjal. Beberapa studi telah mengemukakan mengenai dampak anemia pada penurunan kualitas hidup dan produktivitas, hingga peningkatan morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran terapi dan luaran klinik pada pasien anemia karena PGK. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilakukan pada pasien anemia PGK dengan hemodialisis yang menjalani rawat jalan selama periode September-Desember 2020. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dan metode consecutive sampling dengan mengambil data penggunaan obat dan hasil pemeriksaan laboratorium dari rekam medik pasien. Data dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui gambaran terapi yang meliputi jenis dan pola terapi. Luaran klinik yang dianalisis meliputi persentase kadar hemoglobin (Hb) dan saturasi transferin (TSAT) yang mencapai target terapi selama pemberian terapi anemia dalam tiga bulan. Subjek penelitian sebanyak 135 pasien dengan kelompok usia yang paling banyak adalah 45-64 tahun (57,78%). Hasil penelitian menunjukkan terapi anemia yang paling banyak diberikan adalah eritropoietin (99,26%) dan asam folat (69,63%). Pola terapi anemia yang paling banyak digunakan adalah kombinasi eritropoietin + satu antianemia lain (34,07%). Rata-rata luaran Hb pasien dalam 3 bulan terapi anemia kurang sesuai dengan target terapi, ditunjukkan oleh kadar Hb berturut-turut yaitu 8,9 g/dL, 8,8 g/dL, dan 8,7 g/dL. Pasien yang berhasil mencapai target terapi Hb lebih dari sama dengan 10 g/dL sebesar 15,56%. Pasien yang mencapai target terapi TSAT lebih dari sama dengan 20% pada November 2020 sebesar 46,67%.
Anemia is a complication of chronic kidney disease (CKD) that often occurs and increases in severity along with decreased kidney function. Several studies have stated the impact of anemia on decreasing quality of life and productivity to increased morbidity and mortality. This study aims to determine the antianemic profile and its clinical outcomes in patients with anemia due to CKD. This is a cross-sectional study conducted on CKD anemia patients with hemodialysis who were undergoing outpatient care during September-December 2020. Data was collected retrospectively with consecutive sampling method by taking data of medicines used and laboratory examination results from patient medical records. The data were analyzed descriptively to determine the anemia therapy profile including the types and patterns of therapy. The clinical outcomes analyzed including the hemoglobin concentration (Hb) and transferrin saturation (TSAT) values that reached therapeutic target during the three months administration of anemia therapy. The research subjects were 135 patients with 45-64 years old as the biggest age group (57,78%). The results showed that the most used anemia therapy were erythropoietin (99.26%) and folic acid (69.63%). Combination of erythropoietin + one other antianemic is the therapy that was mostly given to CKD patients (34.07%). The average Hb outcome within 3 months of anemia therapy was not in accordance with the therapeutic target, indicated by the Hb levels respectively 8.9 g/dL, 8.8 g/dL, and 8.7 g/dL. Patients who achieved the Hb therapeutic target more than equal to 10 g/dL were 15.56%. Patients who achieved TSAT target value more than equal to 20% in November 2020 were 46.67%.
Kata Kunci : penyakit ginjal kronik, anemia, gambaran terapi, luaran klinik, rawat jalan