Laporkan Masalah

Children's Third Place Bandung dengan Pendekatan Karakter Anak-Anak

DINDA BISMI AIRDIANY, Diananta Pramitasari, ST. M.Eng. Ph.D.

2021 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Tingginya jumlah penduduk anak-anak yang berusia 0-14 tahun di Kota Bandung, Jawa Barat membuat kebutuhan akan ruang publik ramah anak menjadi tinggi. Pemerintah Kota Bandung sudah membuat banyak ruang publik kota yang berbasis ramah anak, tetapi fasilitas yang tersedia kurang menarik perhatian anak-anak khususnya pada Generasi Z dan Generasi Alfa. Hal ini mengakibatkan anak-anak lebih memilih bermain gadget daripada bermain di luar bersama teman-temannya. Padahal, anak-anak usia 0-12 tahun membutuhkan stimulasi tumbuh kembang yang baik untuk perkembangan motorik, fisik, sosio-emosi, dan kognitif mereka. Penyusunan tulisan Children's Third Place Bandung ini bertujuan untuk menyediakan ruang bagi anak-anak usia 5-12 tahun untuk bermain, mengekspresikan diri, berekreasi, melakukan interaksi sosial dengan teman sebaya, dan menggali potensi diri. Dengan begitu, kebutuhan akan stimulasi tumbuh kembang pada anak-anak yang beraktivitas di sini dapat terpenuhi. Hasil dari perancangan menghasilkan sebuah third place yang merupakan hibrida dari beberapa tipologi, yaitu public space, playground, after school space, dan fasilitas komersil. Lanskap dirancang dengan menyediakan banyak fasilitas untuk memfasilitasi anak-anak maupun dewasa, dengan begitu anak-anak dapat beraktivitas dengan nyaman sekaligus tetap dalam pantauan orang tua. Berdasarkan penerapan konsep Modernize Local Elements, desain Children's Third Place mengadopsi filosofi dari permainan tradisional congklak dan saung sebagai transformasi desain massanya. Desain rancangan yang ada disesuaikan dengan karakter anakanak Generasi Z dan Generasi Alfa, di mana mereka cenderung hanya akan berinteraksi dengan orang lain ketika memiliki ketertarikan terhadap suatu hal yang sama. Hal ini didorong oleh sifat mereka yang terbiasa terbuka di dunia maya dan tertutup di dunia nyata. Oleh karena itu, dengan membuat tiap kegiatan terfokus dalam satu 'pulau', maka anak-anak akan dengan mudah menemukan teman sebayanya yang memiliki ketertarikan sama dan berinteraksi sosial.

The high number of children aged 0-14 years in Bandung, West Java has made the need for child-friendly public spaces high. The Bandung City Government has created many child-friendly city public spaces, but the available facilities have not attracted the attention of children, especially Generation Z and Generation Alfa. This resulted in children preferring to play on gadgets rather than playing outside with their friends. In fact, children aged 0-12 years need growth and development stimulation for motor, physical, socio-emotional, and cognitive development. The writing of Children's Third Place Bandung aims to provide space for children aged 5-12 years to play, express themselves, have recreation, have social interactions with peers, and explore their potential. That way, the need for growth and development stimulation in children who do activities here can be fulfilled. The results of the design produce a third place which is a hybrid of several typologies, namely public space, playground, after school space, and commercial facilities. The landscape is designed to provide many facilities to facilitate both children and adults, so that children can move comfortably while remaining under the supervision of their parents. Based on the application of the modernize local elements concept, Children's Third Place's design adopts the philosophy of the traditional games of Congklak and Saung as a transformation of its mass design. The existing designs are adapted to the characters of Generation Z and Generation Alfa children, where they tend to only interact with other people when they have an interest in the same thing. This is driven by the nature of those who are accustomed to being open in the virtual world and closed in the real world. Therefore, by making each activity focus on an 'island', children will easily find peers who have the same interests and social interactions.

Kata Kunci : third place, anak-anak, Generasi Z, Generasi Alfa / third place, children, Generation Z, Generation Alfa

  1. S1-2021-410084-abstract.pdf  
  2. S1-2021-410084-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-410084-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-410084-title.pdf