Analisis Distribusi Lengas pada Subsurface Flow Constructed Wetland Menggunakan Capacitive Soil Moisture Monitoring System dan Hubungannya dengan Pertumbuhan Kangkung Darat (Impomea Reptans Poir)

DANANG SETIAWAN, Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng.; Dr. Radi, STP, M.Eng.

2021 | Skripsi | S1 TEKNIK PERTANIAN

Blackwater memiliki potensi untuk digunakan sebagai alternatif untuk irigasi dalam budidaya tanaman. Untuk itu, sebuah saluran dikonstruksi untuk mengalirkan blackwater pada sistem Subsurface Flow Constructed Wetland (SFCW). Karena sistem resapan yang baik menggunakan material kombinasi pasir-split maka distribusi resapan air sebagai penyedia air irigasi pada zona perakaran tanaman perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja CSMMS yang dibangun kemudian digunakan menganalisa distribusi kadar lengas pada SFCW, dan menganalisa kesesuaian data distribusi lengas tanah dengan CSMMS dengan karakteristik pertumbuhan tanaman kangkung darat (Impomea reptans Poir) pada SFCW. Untuk itu, CSMMS dirancang berdasarkan sistem monitoring lengas menggunakan Capacitive Soil Moisture Sensor (SKU: SEN019). Kemudian CSMMS diinstal pada sekitar zone perakaran SFCW seluas 2x3 m dengan variasi kedalaman 10 dan 20 cm yang disebar terpisah dengan jarak 50x100 cm disekitar saluran resapan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja CSMMS yang digunakan telah terkalibrasi dengan koefisien korelasi (R) lebih dari 0,6. Perubahan kadar lengas pada SFCW berasal dari penambahan air dari bagian atas SFCW, bukan dari sistem SFCW. Pengukuran kadar air CSMMS menunjukkan daerah dengan nilai kadar air tertinggi berdasarkan kelompok baris yang ditunjukkan pada baris ke-2 yang tidak diwakili oleh pertumbuhan tanaman kangkung darat pada baris ke-2. Sedangkan nilai kadar air tertinggi berdasarkan kolom terdapat pada kolom yang berjarak 1,5 m dari outlet yang tidak diwakili oleh pertumbuhan tanaman kangkung darat pada kolom yang berjarak 1,5 m dari outlet. Kata kunci : kadar lengas, kangkung darat, SFCW, CSMMS.

Blackwater has the potential to be used as an alternative to irrigation in crop cultivation. For this reason, a channel was constructed to drain blackwater in the Subsurface Flow Constructed Wetland (SFCW) system. Because a good absorption system uses a combination of sand-split material, the distribution of water absorption as a provider of irrigation water in the root zone of plants needs to be investigated. This study aims to analyze the performance of CSMMS which was built and then used to analyze the distribution of moisture content in SFCW and analyze the suitability of soil moisture distribution data using CSMMS with growth characteristics of water spinach (Impomea reptans Poir) in SFCW. For this reason, CSMMS is designed based on a moisture monitoring system using a Capacitive Soil Moisture Sensor (SKU: SEN019). Then the CSMMS was installed around the SFCW root zone covering an area of 2x3 m with a depth variation of 10 and 20 cm which was spread apart with 50x100 cm around the infiltration channel. The results showed that the designed CSMMS used has been calibrated with a correlation coefficient (R) of more than 0.6. Changes in moisture content in SFCW come from the addition of water from the top of the SFCW, not from the SFCW system. The moisture content of the CSMMS measurement shows the area with the highest moisture content value based on the row group shown in the 2nd row which is not represented by the growth of water spinach plants in the 2nd row. Meanwhile, the highest value of moisture content based on the column is found in the column which is 1.5 m from the outlet which is not represented by the growth of water spinach plants in the column which is 1.5 m from the outlet. Keywords: moisture content, water spinach,SFCW, CSMMS.

Kata Kunci : kadar lengas, kangkung darat, SFCW, CSMMS