Laporkan Masalah

PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BERBASIS GENDER DI KECAMATAN BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH

ARI CAESAR PRATAMA, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc

2021 | Tesis | MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kecamatan Batukliang Utara adalah salah satu dari kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Tengah yang mengelola kawasan hutannya dengan program Hutan Kemasyarakatan. Hutan Kemasyarakatan dikelola dengan melibatkan semua kalangan masyarakat sekitar kawasan hutan tidak terkecuali dengan pelibatan dan partisipasi gender didalamnya. Penelitian ini menganalisa pada skala gender yang bertujuan untuk mengetahui upaya pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan terkait dengan campur tangan laki-laki dan perempuan melalui pengelolaan pada area hutan serta memusatkan pada kondisi dan akses serta pengaruh laki-laki dan perempuan secara khusus saat penerapan pelaksanaan hutan kemasyarakatan. Selain daripada itu, analisis gender ikut menelaah akses serta pengaruh atas faedah dan kemanfaatan yang dialami oleh laki-laki ataupun perempuan secara mendalam. Studi Kasus adalah metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengelolaan hutan kemasyarakatan berbasis gender serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau ketidakberhasilan dalam pengelolaannya. Wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi adalah teknik yang dipergunakan dalam melakukan pengumpulan data. Penelitian ini menghasilkan dan menyatakan bahwa pelaksanaan pengelolaan Hutan Kemasyarakatan pada basis gender sudah berjalan dengan baik meskipun masih kurang optimal karena masih ada stereotipe dan subordinasi terhadap perempuan yang membatasi akses perempuan untuk memimpin pada sebuah forum dan tanggung jawab yang lebih berat dipikul oleh para perempuan daripada laki-laki. Laki-laki memegang kendali penuh atas pengambilan keputusan menanam pada lahan. Hak atas lahan, partisipasi dan keikutsertaan dalam forum, heterogenitas dan komoditas, pembagian wilayah kerja, sanksi adat, meluasnya tutupan hijau hutan, adanya perbaikan dalam pengelolaan kelembagaan khususnya kelompok tani, adanya tata kelola hutan (kawasan), dan yang terakhir adalah adanya tata kelola usaha (bisnis) menjadi tolak ukur keberhasilan pengelolaan Hutan Kemasyarakatan berbasis gender pada penelitian ini.

Kecamatan Batukliang Utara is one of the sub-districts in Central Lombok Regency that manages its forest area with the Community Forest program. Community forestry is managed by involving all community groups around the forest area, including gender involvement and participation in it. This study analyzes on a gender scale which aims to determine the efforts to utilize community forests related to the involvement of men and women through forest area management and directing the context of access and control of men and women, particularly in the implementation of the community forestry movement. In addition, gender analysis also highlights access and control over benefits felt by both men and women in particular. The research method used is a case study with a qualitative descriptive approach with the aim of describing the implementation of community forest management based on gender and the factors that influence the success or failure of its management. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation and documentation. The results of this study state that the implementation of Community Forestry management on a gender basis has been running well even though it is still not optimal because there are still stereotypes and subordination of women that limit women's access to lead in a forum and a heavier workload is accepted by women compared to men. Men have full control over the decision to plant on the land. Land rights, participation in the forums, heterogeneity and commodities, division of work areas, customary sanctions, widespread green forest cover, improvements in institutional management, especially farmer groups, the existence of forest (area) governance, and finally the existence of business governance is a benchmark for the success of gender-based community forest management in this study.

Kata Kunci : Hutan Kemasyarakatan, Gender, Hak atas tanah, Komoditas, Akses

  1. S2-2021-449464-abstract.pdf  
  2. S2-2021-449464-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-449464-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-449464-title.pdf