Laporkan Masalah

Faktor Penurunan Kualitas Kegiatan Wisata Religi pada Kompleks Makam Raja Lakidende di Arombu, Konawe, Sulawesi Tenggara

FERRY RANTE BAWANGI, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, M.A.

2021 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kompleks Makam Raja Lakidende terletak di Arombu, Kota Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Raja Lakidende II (Mokole Lakidende) merupakan Raja Konawe pertama yang beragama islam bergelar Sangia Ngginoburu yang memiliki makna dewa yang dikuburkan karena dikebumikan layaknya proses pemakaman jenazah umat islam. Pada tahun 2013, situs ini ditetapkan sebagai situs sejarah diantara 17 daya tarik lainnya. Pada tahun sama, pengembangan mulai dilakukan dengan kerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sampai pada tahun 2017. Dalam perkembagannya, ditemukan terjadi penurunan kualitas kegiatan dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan, variasi daya tarik, dan inovasi kegiatan yang ada. Untuk itu, penelitian ini membahas mengenai penurunan kualitas kegiatan wisata religi pada Kompleks Makam Raja Lakidende. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis induktif kualitatif untuk mengetahui seberapa jauh fenomena penurunan yang terjadi dan faktor yang mempengaruhi fenomena tersebut. Metode pengumpulan dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan mengumpulkan informasi melalui dokumentasi, dan literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya penurunan kualitas kegiatan pada kawasan Kompleks Makam Raja Lakidende dimulai pada tahun 2013 setelah ditetapkan sebagai objek wisata dengan daya tarik situs sejarah. Penurunan kualitas kegiatan ditunjukkan dengan melihat keaslian pada daya tarik, kualitas daya tarik, jumlah dan intensitas kunjungan, dan variasi atraksi yang dilakukan didalamnya. Selain itu, ditemukan 3 fatkor yang mempengaruhi penurunan tersebut yaitu faktor lembaga, faktor wisata, dan faktor dukungan layanan

The King Lakidende Tomb Complex is located in Arombu, Unaaha City, Konawe Regency, Southeast Sulawesi. King Lakidende II (Mokole Lakidende) is the first muslim king of Konawe with the title Sangia Ngginoburu which mean God is buried because he is buried like the funeral procces for muslim bodies. In 2013, the site was designated a historical site among 17 other attractions. In the same year, development began in collaboration with the Southeast Sulawesi Provincial Government until 2017. During its development, it was found that there was a decline in the quality activites seen from number of tourist visits, variations of attractions, and innovation of existing acitivities. For this reason, this study discusses the decline in the quality of religious tourism activities at the King Lakidende Tomb Complex The analytical method use in this study uses a qualitative inductive analysis method to find out how far the decline phenomenon occur and the factors that influence the phenomenon. Data collection method are carried out by observation, interview, and collecting through documentation and literature related to this research. The results showed a decline in the quality of activies in King Lakidende Tomb Comples area starting in 2013 after being designated as a tourist attraction with an attractive historical site. The decrease in the quality of activites is shown by looking at the authenticity of the attraction, the quality of the attraction, the number and intensity of visits, and the variety of attractions carried out in it. In addition, it was found that there were 3 factors that influenced the decline, namely institutional factors, tourism factors, dan service support factors.

Kata Kunci : Faktor, Kualitas Kegiatan, Kompleks Makam Raja Lakidende, Penurunan

  1. S1-2021-417009-abstract.pdf  
  2. S1-2021-417009-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-417009-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-417009-title.pdf