Manajemen Pakan Penggemukan Sapi Potong di Lembu Agung Farm (LAF) Wonogiri

GILANG TRYSHA N, drh. Fatkhanuddin Aziz, M. Biotech., Ph.D.

2021 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWAN

Usaha peternakan sapi potong di Indonesia memiliki prospek yang baik seiring dengan peningkatan konsumsi daging sapi per kapita. Keberhasilan usaha peternakan sapi potong dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pakan, bibit, pemeliharaan dan sanitasi. Permasalahan yang sering dialami peternak adalah pakan yang diberikan belum memenuhi kebutuhan ternak. Pakan mengambil 70% dari biaya produksi. Penerapan manajemen pakan yang baik dapat memenuhi kebutuhan ternak dan menekan biaya produksi. Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai penerapan manajemen pakan di Lembu Agung Farm (LAF) Wonogiri. Lembu Agung Farm menerapkan sistem pemeliharaan dry lot fattening. Sapi diberikan pakan hijauan yang berasal dari ladang pakan dan konsentrat berasal dari usaha pembuatan konsentrat LAF. Jumlah pemberian pakan hijauan terlalu sedikit (1-2% BB) sedangkan jumlah pemberian pakan konsentrat sudah mencukupi (maksimal 2%). Kualitas pakan konsentrat yang diberikan belum memenuhi persyaratan dikarenakan kadar kalsium (1,89%) melebihi standar SNI:3148-2:2017. Nilai ADG yang diperoleh sebesar 1,08 kg per hari belum memenuhi target yang diharapkan.

Beef cattle farming business in Indonesia has good prospects along with the increase in beef consumption per capita. The success of beef cattle farming is influenced by several factors such as feed, feeder cow, care, and sanitation. The problem often experienced by farmers is the feed provided doesn’t meet the needs of livestock. Feed takes 70% of the production cost. The application of good feed management can meet the needs of livestock and reduce production costs. This final project aims to provide knowledge about the application of feed management at Lembu Agung Farm (LAF) Wonogiri. Lembu Agung Farm applies a dry lot fattening system. Cows are given forage feed from the feed field and concentrate from the LAF concentrate manufacturing business. The amount of forage feeding is too little (1-2% BW) while the amount of concentrate feed is insufficient (maximum 2%). The quality of the concentrate given didn’t meet the requirements because the calcium content (1.89%) exceeded the standard of SNI:3148-2:2017. The ADG value obtained at 1.08 kg per day has not met the expected target.

Kata Kunci : sapi potong,pakan,ADG