MASKULINITAS PEREMPUAN: MEKANISME PROTEKSI DIRI DALAM NOVEL LITTLE WOMEN KARY LOUISA MAY ALCOTT

FAUZIAH AL AZHARI, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA.

2021 | Tesis | MAGISTER SASTRA

Dalam novel Amerika klasik hingga kontemporer, feminisme masih kuat dalam mengeksplorasi karakter dan alur cerita. Seperti salah satu novel masterpiece Little Women, seorang penulis wanita yang selalu mengeksplorasi aktivis feminis Amerika, Louisa May Alcott. Premis dalam Little Women sedikit berbeda dengan novel klasik pada umumnya. Lewat Jo March, pemeran utama Little Women, Alcott memperkenalkan pandangan wanita yang biasanya tidak cenderung melanggar tatanan sosial saat itu. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dinamika keterikatan maskulinitas perempuan yang hadir pada karakter Jo March dalam novel Little Women. Bisa jadi Jo March tidak hanya keluar dari dunia perempuan Amerika saat itu, tetapi juga berhasil membawa paradigma tradisional pada maskulinitas perempuan; dan asumsi bahwa maskulinitas dapat melindungi perempuan dari dunia patriarki dengan menggunakan teori David dan Branon tentang aturan maskulinitas. Hasil penelitian ini adalah maskulinitas perempuan terbukti dapat melindungi Jo March dari dua hal, yakni masyarakat patriarkal dan masyarakat materialistis. Masyarakat patriarkal tidak membentuk Jo menjadi gadis feminim seperti ketiga saudarinya. Sebaliknya, hal tersebut justru menjadi ajang negosiasi identitas bagi Jo March. Seperti tindakannya yang melindungi saudarinya dari ancaman godaan anak laki- laki sebaya lainnya. Selain masyarakat patriarki, Jo March juga hidup di tengah lingkungan yang materialistis. Jo mencoba keluar dari dua situasi tersebut (patriarki dan materialis), melalui sisi makulinitasnya yang dominan. Tekanan sosial tampaknya menjadi alasan penting bagi Jo March untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tak hanya dapat mengimbangi lingkungan sekitar, sisi maskulinitas Jo March juga dapat melindunginya dari masyarakat patriarki dan materialistis.

In classic to contemporary American novels, feminism is still strong in exploring characters and storylines. Like one of the masterpiece novels Little Women, a woman writer who always explores American feminist activist, Louisa May Alcott. The premise in Little Women is a little different from the classic novels in general. Through Jo March, the main character of Little Women, Alcott introduced the view of women who usually did not tend to violate the social order of the time. This study aims to reveal the dynamics of the attachment of female masculinity that is present in the character Jo March in the novel Little Women. It could be that Jo March not only came out of the world of American women at that time, but also succeeded in bringing the traditional paradigm of female masculinity; and the assumption that masculinity can protect women from the patriarchal world by using David and Branon's theory of the rule of masculinity. The result of this research is that female masculinity is proven to protect Jo March from two things, namely patriarchal society and materialistic society. The patriarchal society did not mold Jo into a feminine girl like her three sisters. On the other hand, it has become an arena for identity negotiations for Jo March. Like how she protected her sister from the threats of other boys her age. Apart from a patriarchal society, Jo March also lives in a materialistic environment. Jo tries to get out of the two situations (patriarchy and materialist), through his dominant masculinity side. Social pressure seems to be an important reason for Jo March to adjust to her environment. Not only can it balance out the surrounding environment, Jo March's masculinity side can also protect it from patriarchal and materialistic society.

Kata Kunci : maskulinitas perempuan, proteksi diri, feminism / Female masculinity, Self protection, Feminism