Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Kesempatan Kerja pada Tingkat Pengangguran Terdidik: Studi Kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta
ANGELICA K S R, Drs. Mulyadi, MPP. Ph.D.
2021 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAANPermasalahan pengangguran khususnya pengangguran terdidik menjadi persoalan krusial dalam sektor ketenagakerjaan di Indonesia yang berdampak pada banyak aspek. Hal ini menghambat proses pembangunan suatu negara karena berhubungan dengan sumber daya manusia, yang diharapkan menjadi sumber penggerak pembangunan (driving force), sehingga kebijakan untuk mengatasi persoalan ketenagakerjaan sangat perlu dilakukan. Berdasarkan data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagian besar didominasi oleh pengangguran terdidik dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) ke atas. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk usia produktif yang terdidik belum mampu terserap optimal dalam pasar kerja. Hal ini menjadi persoalan karena diperkirakan angka pengangguran terdidik mengalami peningkatan seiring dengan semakin meningkat pula jumlah lulusan pendidikan tinggi, tetapi tidak semua lulusan pendidikan tinggi tersebut dapat terserap oleh lapangan pekerjaan yang menyebabkan tingginya angka pengangguran terdidik di DIY. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari tingkat pendidikan dan kesempatan kerja pada tingkat pengangguran terdidik di DIY tahun 2010-2019 baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif kausal. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data publikasi Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2010-2019 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik serta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang merupakan data deret waktu (time series) berupa data sekunder dengan jangka waktu 10 tahun dari tahun 2010-2019. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda (multiple linear regression). Teori yang digunakan dalam melihat pengaruh tingkat pendidikan dan kesempatan kerja pada tingkat pengangguran terdidik yakni teori modal manusia (human capital theory). Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan berpengaruh negatif dan signifikan pada tingkat pengangguran terdidik; variabel kesempatan kerja tidak berpengaruh signifikan pada tingkat pengangguran terdidik; sedangkan, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tingkat pendidikan dan kesempatan kerja secara simultan pada tingkat pengangguran terdidik di DIY tahun 2010-2019. Teori modal manusia menerangkan bahwa pendidikan memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi karena berperan dalam meningkatkan produktivitas kerja. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan tenaga kerja yang diorientasikan untuk pembangunan dan perlu adanya keseimbangan antara penambahan lapangan pekerjaan dengan peningkatan pendapatan nasional. Pendapatan nasional yang ditingkatkan akan memberi peluang untuk memperluas lapangan pekerjaan yang meningkatkan penyerapan tenaga kerja, sehingga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui investasi sumber daya manusia dalam upaya peningkatan kualitasnya dengan mengoptimalkan angkatan kerja terdidik.
The problem of unemployment, especially educated unemployment, is a crucial issue in the employment sector in Indonesia that has an impact on many aspects. This hinders the development process of a country because it relates to human resources, which is expected to be a source of driving force, so policies to address employment issues are very necessary. Based on data from the National Labor Force Survey (Sakernas), the Open Unemployment Rate (TPT) in the Special Region of Yogyakarta (DIY) is mostly dominated by educated unemployed with the level of education of High School / Vocational High School (SMA/ SMK) and above. This suggests that the educated productive age population has not been able to be optimally absorbed in the job market. This is a problem because it is estimated that the unemployment rate of educated has increased along with the increasing number of higher education graduates, but not all graduates of higher education can be absorbed by jobs that lead to a high the rate of educated unemployment in DIY. The purpose of this study is to find out the influence of education levels and employment opportunities on the level of educated unemployment in DIY in 2010-2019 both partially and simultaneously. This study is a case study that uses a causal associative quantitative approach. The data used in this study was obtained from the publication data of Statistics of Yogyakarta Special Region in 2010-2019 published by the Central Bureau of Statistics as well as the Office of Manpower and Transmigration which is a time series data in the form of secondary data with a period of 10 years from 2010-2019. The data analysis technique used in this study is multiple linear regression analysis. The theory used in looking at the influence of education levels and employment opportunities on the rate of educated unemployment is human capital theory. The findings of this study show that education level variable have a negative and significant effect on the rate of educated unemployment; employment opportunities variable have no significant effect on the rate of educated unemployment; meanwhile, there is a significant influence between education level variable and employment opportunities simultaneously on the rate of educated unemployment in DIY in 2010-2019. Human capital theory explains that education has an influence on economic growth because it plays a role in improving work productivity. Education is directed to produce a workforce oriented for development and there needs to be a balance between adding jobs and increasing national income. Increased national income will provide opportunities to expand employment that increases the absorption of labor, so that in encouraging economic growth and improving the welfare of the community is done through the investment of human resources in an effort to improve its quality by optimizing the educated workforce.
Kata Kunci : pengangguran, tingkat pengangguran terdidik, tingkat pendidikan, kesempatan kerja/unemployment, the rate of educated unemployment, the level of education, employment opportunities