Laporkan Masalah

Analisis Prosedur dan Aktivitas Pemotongan di Rumah Potong Hewan Jombang dan Rumah Potong Hewan Mojoagung

FIRDA KARINDA, drh. Dela Ria Nesti, M.Sc.

2021 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWAN

Pemotongan hewan di Rumah Potong Hewan (RPH) penting untuk diperhatikan karena berkaitan dengan kesehatan masyarakat veteriner. Prosedur pemotongan hewan di RPH Jombang dan RPH Mojoagung menjadi penting untuk dibahas karena kedua RPH tersebut merupakan RPH terbesar di Kabupaten Jombang, dengan jumlah pemotongan dan tingkat kebutuhan daging di daerah tersebut yang cukup besar. Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui prosedur dan aktivitas pemotongan di RPH Jombang dan RPH Mojoagung serta kesesuaian dengan literatur atau standar. Pengambilan data Tugas Akhir dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian dilakukan analisis terhadap data yang sudah didapatkan. Prosedur pemotongan di RPH Jombang dan RPH Mojoagung berbeda pada tempat pemeriksaan antemortem, waktu dan proses pengistirahatan, serta waktu pengeluaran darah. Proses pemotongan yang tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku adalah pada waktu dan proses pengistirahatan, proses pengulitan, pemeriksaan postmortem, pemotongan kepala, serta daerah kotor dan bersih yang tidak dipisah. Data pemotongan pada bulan Desember Tahun 2019 menunjukkan total pemotongan di RPH Jombang sejumlah 457 ekor dan RPH Mojoagung 226 ekor. Kasus afkir postmortem yang sering terjadi di kedua RPH tersebut adalah cacing hati, dengan jumlah kasus di RPH Jombang adalah 5 sampai 6 kasus sedangkan RPH Mojoagung adalah 9 sampai 10 kasus setiap bulan dan persentase bagian hati yang diafkir paling banyak adalah di RPH Mojoagung. Hasil uji cemaran daging di Pasar Legi Jombang pada uji TPC adalah 3,9 x 105 cfu/g, uji cemaran mikroba Salmonella sp. 0 (negatif), cemaran mikroba Escherichia coli < 3, dan cemaran mikroba Coliform 9,2 cfu/g. Hasil uji cemaran daging di Pasar Mojoagung pada uji TPC adalah 1,9 x 105 cfu/g, uji cemaran mikroba Salmonella sp. 0 (negatif), cemaran mikroba Escherichia coli < 3, dan cemaran mikroba Coliform 7,4 cfu/g. Kegiatan pemotongan hewan di kedua RPH sudah baik, namun perlu dilakukan evaluasi pada proses pemotongan serta higiene operator agar RPH menjadi lebih baik lagi.

Animal slaughter in slaughterhouses is important to get attention because it relate with veterinary public health. Animal slaughter procedure in Jombang's slaughterhouse and Mojoagung's slaughterhouse was necessary to be discussed because those slaughterhouses are the largest in Jombang districts, with the number of slaughter and availability of meat consumtion in the area. The purpose of this final project was analized the animal slaughter procedure and activity in Jombang's slaughterhouse and Mojoagung's slaughterhouse and compared with literature or standards. The data was collected by observation, interview, and documentation in both slaughterhouses and analized with descriptive method. The difference of slaughter procedure between Jombang's slaughterhouse and Mojoagung's slaughterhouse were antemortem examination place, time and process during resting procedure, and bleeding time. Some of slaughter process did not appropriate with slaughter procedure standard, for examples the resting time and process, barking process, postmortem examination, head cutting, and separation of clean and dirty area. Animal slaughters data on December 2019 showed that total animal slaughter at the Jombang's slaughterhouse were 457 and Mojoagung's slaughterhouse were 226. Rejected cases after postmortem at both slaughterhouse was liver paracites, with the number of cases at Jombang's slaughterhouse were 5-6 cases every month, while in Mojoagung's slaughterhouse were 9-10 cases every month. The most rejected liver percentage was in Mojoagung's slaughterhouse. The result of meat contamination tests from Legi Market Jombang were 3,9 x 105 cfu/g of TPC, negative (-) of Salmonella sp., Escherichia coli < 3 cfu/g and Coliform 9,2 cfu/g. While the result of meat contamination tests from Mojoagung Market were 1,9 x 105 cfu/g of TPC, negative (-) of Salmonella sp., Escherichia coli < 3 cfu/g and Coliform 7,4 cfu/g. The activity of animal slaughter in both slaughterhouses are good, but need to be analyzed in the slaughter process and operator hygiene, so the slaughterhouse becomes better.

Kata Kunci : analisis, prosedur, pemotongan, RPH

  1. D3-2021-431715-abstract.pdf  
  2. D3-2021-431715-bibliography.pdf  
  3. D3-2021-431715-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2021-431715-title.pdf