Kinerja Reproduksi Sapi Perah Friesian Holstein (FH) di Unit Pelaksanaan Teknis Daerah, Balai Pengembangan Perbibitan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (UPTD BPPTDK), Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2020
ELLY KHAIRUNNISA, drh. Naela WandaYusria D, M.Sc.
2021 | Tugas Akhir | D3 KESEHATAN HEWANSapi perah merupakan ternak penghasil susu yang menjadi bahan pangan penting untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Sapi perah yang memiliki keunggulan dalam memproduksi susu adalah sapi perah Friesian Holstein (FH). Salah satu faktor penting untuk meningkatkan populasi ternak sapi perah adalah faktor reproduksi. Oleh karena itu, untuk mengetahui kinerja kinerja reproduksi sapi perah Friesian Holstein (FH) dapat menggunakan beberapa parameter seperti Conception rate (CR), Service per conception (S/C), Non-return rate (NRR), dan Calving interval (CI). Penulisan tugas akhir ini betujuan untuk mengetahui kinerja reproduksi pada sapi perah Friesian Holstein (FH) di Unit Pelaksanaan Teknis Daerah, Balai Pengembangan Perbibitan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (UPTD BPPTDK), Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2020. Data yang digunakan yaitu data sapi perah FH yang minimal dua kali melahirkan. Metode pengambilan data yang dilakukan adalah mengumpulkan catatan reproduksi sapi perah, observasi, dokumentasi dan wawancara dengan petugas inseminasi dan pengawas pembibitan pada tanggal 11 sampai 15 Januari 2021. Data yang telah dikumpulkan dan hasilnya secara berturut-turut adalah CR 26,92%, S/C 3,5 kali, NRR 26,92%, CI 20,62 bulan atau 618,62 hari. Berdasarkan angka-angka tersebut dapat diketahui kinerja reproduksi sapi perah betina masih belum ideal.
Dairy cows are milk-producing livestock which are an important food ingredient to meet the nutritional needs of the community. Dairy cows that have advantages in producing milk are Friesian Holstein (FH) dairy cows. One of the important factors to increase the population of dairy cattle is the reproductive factor. Therefore, to determine the reproductive performance of Friesian Holstein (FH) dairy cattle, several parameters can be used, such as Conception rate (CR), Service per conception (S/C), Non-return rate (NRR), and Calving interval (CI). The purpose of writing this final project is determine the reproductive performances of Friesian Holstein (FH) dairy cows in Unit Pelaksanaan Teknis Daerah, Balai Pengembangan Perbibitan Ternak dan Diagnostik Kehewanan (UPTD BPPTDK), Yogyakarta Special Region in 2020. The data used are FH dairy cattle data used at least two births. The data collection method used is to collect records of dairy cow reproduction, observation, documentation and interviews with insemination officers and nursery supervisors on January 11 to 15, 2021. The data that has been collected and the results are CR 26.92%, S/C 3.5 times, NRR 26.92%, CI 20.62 months or 618.62 days. Based on these figures, it can be seen that the reproductive performance of female dairy cows is still not ideal.
Kata Kunci : inseminasi buatan, conception rate (CR), service per conception (S/C), non-return rate (NRR), calving interval (CI)