Strategi Pengelolaan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Koperasi Noto Wono, RPH Mangunnan, KPH Yogyakarta
ARISTA S M V R, Wiyono, S.Hut., M.Si.
2021 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTANKawasan hutan pinus Mangunan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk dijadikan ekowisata karena tingginya minat wisatawan lokal maupun luar daerah. Ekowisata yang ada pada kawasan RPH Mangunan dinaungi oleh Koperasi Noto Wono. Koperasi Noto Wono menjalin kerjasama dalam bentuk kemitraan jasa lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kelola kelembagaan, kelola kawasan dan kelola usaha di Koperasi Noto Wono, (2) menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, (3) merumuskan strategi pengelolaan selama masa pandemi covid-19. Penelitian ini dilakukan dengan metode kombinasi. Metode analisis data yang digunakan yakni analisis kuantitatif, analisis kualitatif dan S.W.O.T. Hasil penelitian menunjukkan (1) Koperasi Noto Wono telah berbadan hukum sejak berdiri tahun 2016 dengan Nomor 31/BH/XV.J/J/2016, melakukan pengelolaan tegakan, pengelolaan fasilitas, perlindungan kawasan, menjalankan usaha yang ada di koperasi dan melakukan promosi ekowisata pada kawasan Noto Wono. (2) Kelebihan yang dimiliki yakni berbadan hukum, dukungan dari dinas, Potensi alam yang menarik dan simpan pinjam yang mudah dan cepat. Kelemahan yang dimiliki yakni kurangnya sumber daya manusia secara kualitas, fasilitas kurang lengkap dan pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Peluang yang dapat dimanfaatkan yakni kemitraan dengan perusahaan, usaha baru dan kebutuhan yang meningkat. Ancaman yang dimiliki yakni persaingan dengan wisata lain dan adanya pandemic covid-19. Strategi yang dapat diterapkan yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia, membuka usaha baru, memperluas kemitraan, melakukan promosi di media sosial dan menerapkan protokol kesehatan. (3) Strategi khusus dalam menghadapi covid-19 yakni peningkatan protokol kesehatan, penyuluhan mengenai covid-19, dan pembuatan SOP baru saat pandemic covid-19.
The Mangunan pine forest area is used by the surrounding community to be used as ecotourism due to the high interest of local and foreign tourists. Ecotourism in the Mangunan RPH area is shaded by the Noto Wono Cooperative. The Noto Wono Cooperative cooperates in the form of an environmental service partnership. This study aims to (1) determine institutional management, regional management and business management in the Noto Wono Cooperative, (2) analyze strengths, weaknesses, opportunities, and threats, (3) formulate management strategies during the COVID-19 pandemic. This research was conducted using a combination method. Data analysis methods used are quantitative analysis, qualitative analysis and SWOT. The results showed (1) the Noto Wono Cooperative has been incorporated since its establishment in 2016 with Number 31/BH/XV.J/J/2016, performs stand management, facility management, area protection, runs businesses in the cooperative and promotes ecotourism in the Noto Wono area. (2) The advantages possessed are legal entities, support from the service, attractive natural potential and easy and fast savings and loans. The weaknesses are the lack of quality human resources, incomplete facilities and expenses that are greater than income. Opportunities that can be exploited are partnerships with companies, new businesses and increasing needs. The threats they have are competition with other tours and the COVID-19 pandemic. Strategies that can be applied are improving the quality of human resources, opening new businesses, expanding partnerships, promoting on social media and implementing health protocols. (3) Special strategies in dealing with covid-19, namely improving health protocols, counseling about covid-19, and making new SOPs during the covid-19 pandemic.
Kata Kunci : Ekowisata, Kemitraan Kehutanan, Koperasi Noto Wono, Covid-19