Laporkan Masalah

IDENTIFIKASI DAN PEMBAHARUAN DATA KANAL DI LAHAN GAMBUT RUPAT UTARA, BENGKALIS, RIAU DENGAN PLATFORM HOT TASKING MANAGER DAN OPEN STREET MAP (OSM)

TITUS QORY SYAHDINAN, Dr. Wahyu Wardhana, S.Hut., M.Sc ; Rochmad Hidayat, S.Hut., M.Sc.; Dwiko Budi Permadi, S.Hut., M.Sc., Ph.D.

2021 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN

Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) adalah ekosistem gambut yang terletak diantara dua sungai, laut, dan/atau rawa. Fungsi dari ekosistem gambut antara lain untuk melindungi tatanan air, kelestarian keanekaragaman hayati dan penyimpanan cadangan karbon. Keberadaan lahan gambut sangat rentan rusak karena karakterisitik tanah gambut seperti aerasi, drainase, daya menahan beban, serta tingkat degradasi lahan yang mudah berubah sehingga sering terjadi kasus kebakaran setiap tahunnya. Kasus kebakaran pada lahan gambut dikarenakan 2 faktor yaitu faktor manusia dan faktor alam. Faktor manusia yang menyebabkan kebakaran lahan gambut yaitu dikeringkannya lahan gambut dengan pembuatan kanal untuk mengubah gambut menjadi lahan industri pertanian dan perkebunan, lalu faktor dari alam berupa iklim kemarau yang panjang yang menyebabkan air di ekosistem gambut menguap dan lama-kelamaan menjadi kering. Sebagai upaya penanganan terhadap kebakaran lahan gambut maka dibuat sekat kanal, sekat kanal dibuat dengan tujuan untuk menaikan daya simpan (retensi) air pada badan kanal dan mencegah penurunan permukaan air sehingga lahan gambut di sekitarnya tetap basah dan sulit terbakar.Permasalahan yang sekarang muncul yaitu sulitnya pemantauan kanal karena terdapat 865 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) di indonesia dengan total luas 24.6647.804 Ha, sehingga fungsi yang di harapkan dari kanal tidak optimal bahkan muncul dampak buruk bagi Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG). Oleh karena itu, dalam penelitian ini bertujuan untuk memetakan kanal pihak ketiga berupa HOT Manager, yang mana kanal yang nampak nantinya akan di digitasi dengan tampilan citra MAXAR 50 m agar dalam mendigitasi untuk mendapatkan ketepatan maksimal. Data yang nantinya di peroleh akan di jadikan acuan dalam survei langsung di lapangan.

The Peat Hydrological Unit (KHG) is a peat ecosystem located between two rivers, the sea, and/or a swamp. The functions of the peat ecosystem include protecting water systems, preserving biodiversity and storing carbon stocks. Peatlands are very vulnerable to damage. characteristics of peat soils such as aeration, drainage, load-bearing capacity, and the level of land degradation are volatile so that fires often occur every year. The case of peatland fires is caused by 2 factors, namely human factors and natural factors. The human factors that cause peatland fires are the draining of peatlands by making to change the peat for agricultural and plantation industrial land, then the natural factor of a long dry season which causes the air in the peat ecosystem to evaporate and eventually become dry. As an effort to deal with peatland fires, canal blocking is made, canal blocking is made with the aim of increasing water retention in the canal body and preventing water level decline so that the surrounding peatlands remain wet and difficult to emerge at this time. monitoring canal because there are 865 Peat Hydrological Units (KHG) in Indonesia with a total area of 24,6647,804 Ha, so that the expected function of the canal is not optimal and even has a negative impact on the Peat Hydrological Unit (KHG). Therefore, this study aims to support third-party channels in the form of HOT Manager, in which the channels that appear will be digitized with a MAXAR 50 m image display so that digitizing is done to get maximum accuracy. The data will be obtained later in the reference in a direct survey in the field.

Kata Kunci : Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG), kanal, data spasial, Open Street Map.

  1. D3-2021-431816-abstract.pdf  
  2. D3-2021-431816-bibliography.pdf  
  3. D3-2021-431816-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2021-431816-title.pdf