ANALISIS DISTRIBUSI SENYAWA 2-GERANIL-2',3,4,4'-TERTRAHIDROKSI DIHIDROKALKON PADA DAUN BEBERAPA TANAMAN GENUS ARTOCARPUS DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDANNYA
AYU INA SOLICHAH, Dr.rer.nat. apt. Nanang Fakhrudin, M.Si.; Prof. Dr. apt. Abdul Rohman, M.Si.
2021 | Tesis | MAGISTER ILMU FARMASITumbuhan merupakan sumber senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai obat. Salah satunya adalah Sukun (Artocarpus altilis), tanaman ini merupakan keluarga Moraceae dengan genus Artocarpus. Penelitian lain menyebutkan dalam A. altilis terkandung senyawa 2-geranil-2',3,4,4'-tertrahidroksi dihidrokalkon (2-GTDA) yang memiliki aktivitas antiplatelet dan terdapat senyawa golongan flavonoid lain juga memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui distribusi keberadaan dan kadar senyawa 2-GTDA pada ekstrak etanol daun tanaman genus Artocarpus serta mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak yang mengandung 2-GTDA. Tanaman genus Artocarpus yang digunakan adalah sukun, kluwih, cempedak, nangka dan tarap. Serbuk daun diekstraksi secara maserasi dengan etanol 96% selama 24 jam dan remaserasi 24 jam. Ekstrak dianalisis untuk mengetahui distribusi senyawa 2-GTDA dengan KLT dilanjutkan KLT-densitometri (fase diam silika gel 60 F254, fase gerak n-heksan-etil asetat (2:1)). Penetapan kadar 2-GTDA pada ekstrak dilakukan secara semikuantitatif dengan KCKT (fase diam C18 dan fase gerak metanol-akuades (80:20)). Pengujian antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazy), ABTS (2,2'-azino-bis(3-ethylbenzothiazoline-6-sulphonic acid)) dan beta-carotene Bleaching (BCB). Analisis statistik dilakukan dengan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa 2-GTDA hanya terdapat pada ekstrak etanol daun sukun dan kluwih baik muda, tua dan kuning. Kadar 2-GTDA pada ekstrak daun sukun muda, tua, dan kuning masing-masing sebesar 0,085 plus minus 0,18; 0,071 plus minus 0,018; dan 0,060 plus minus 0,002 persen; sedangkan ekstrak daun kluwih masing-masing sebesar 0,083 plus minus 0,000; 0,081 plus minus 0,001; dan 0,074 plus minus 0,025 persen. Aktivitas antioksidan (IC50) ekstrak daun sukun muda, tua, dan kuning masing-masing sebesar 26,40 plus minus 0,94; 32,54 plus minus 5,63; dan 34,04 plus minus 2,83 mikrogram per mililiter (DPPH); 11,06 plus minus 1,88; 14,05 plus minus 4,76; dan 15,19 plus minus 2,28 mirkogram per mililiter (ABTS); dan sebesar 66,20; 57,60; dan 32,40 persen (konsentrasi ekstrak 13 mikrogram per mililiter) (BCB), sedangkan untuk kluwih 21,15 plus minus 0,86; 22,33 plus minus 5,05; dan 25,00 plus minus 1,81 mikrogram per mililiter (DPPH); 8,20 plus minus 1,11; 13,80 plus minus 0,98; dan 15,52 plus minus 2,13 mikrogram per mililiter (ABTS); serta 61,12; 54,25; dan 32,96 persen (kensentrasi ekstrak 13 mikrogram per mililiter) (BCB). Hasil uji Kruskal-Wallis menyatakan bahwa terdapat perbedaan aktivitas antioksidan yang signifikan antara pembanding dengan ekstrak etanol baik pada metode DPPH maupun ABTS (sign < 0,05).
Plants are a source of bioactive compounds that have potential as drugs. One of them is breadfruit (Artocarpus altilis), this plant belongs to the Moraceae family with the genus Artocarpus. Another study stated that A. altilis contained a compound 2-geranil-2',3,4,4'-tertrahydroxy dihydrochalcone (2-GTDA) which had antiplatelet activity and other flavonoid compounds also had antioxidant activity. The purpose of this study was to determine the distribution of the presence and levels of 2-GTDA compounds in the ethanol extract of leaves of the genus Artocarpus and to determine the antioxidant activity of the extracts containing 2-GTDA. Plants of the Artocarpus genus used are breadfruit, kluwih, cempedak, jackfruit and tarap. The leaf powder was macerated with ethanol 96% for 24 hours and remacersed for 24 hours. The extract was analyzed to determine the distribution of the 2-GTDA compound with TLC followed by TLC-densitometry (silica gel 60 F254 stationary phase, n-hexane-ethyl acetate (2: 1) mobile phase). Determination of 2-GTDA levels in the extract was carried out semiquantitatively with HPLC (C18 stationary phase and methanol-aquades (80:20) mobile phase). Antioxidant testing used DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazy), ABTS (2,2'-azino-bis (3-ethylbenzothiazoline-6-sulphonic acid)) and beta-carotene bleaching (BCB) methods. Statistical analysis was performed using the Kruskal-Wallis test. The results showed that the 2-GTDA compound was only found in the ethanol extract of the young, old and yellow breadfruit and kluwih leaves. Levels of 2-GTDA in the extracts of young, old, and yellow breadfruit leaves were 0,085 plus minus 0,018; 0,071 plus minus 0,018; and 0,060 plus minus 0,002 persen; while the kluwih leaf extracts were 0,083 plus minus 0,000; 0,081 plus minus 0,001; and 0,074 plus minus 0,025 persen. The antioxidant activity (IC50) of young, old, and yellow breadfruit leaf extracts were 26,40 plus minus 0,94; 32,54 plus minus 5,63; and 34,04 plus minus 2,83 mikrogram per mililiter (DPPH); 11,06 plus minus 1,88; 14,05 plus minus 4,76; and 15,19 plus minus 2,28 mikrogram per mililiter (ABTS); and amounting to 66,20; 57,60; and 32,40 persen (extract concentration 13 mikrogram per mililiter) (BCB), while for kluwih 21,15 plus minus 0,86; 22,33 plus minus 5,05; and 25,00 plus minus 1,81 mikrogram per mililiter (DPPH); 8,20 plus minus 1,11; 13,80 plus minus 0,98; and 15,52 plus minus 2,13 mikrogram per mililiter (ABTS); and 61,12; 54,25 and 32,96 persen (extract concentration 13 mikrogram per mililiter) (BCB). The results of the Kruskal-Wallis test indicated that there was a significant difference in antioxidant activity between the comparators and the ethanol extract in both the DPPH and ABTS methods (sign <0.05).
Kata Kunci : Artocarpus, HPLC, 2-geranil-2',3,4,4'-tertrahidroxy dihydrochalcony, antioxidants