Laporkan Masalah

Penerapan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Dalam Pengelolaan Bisnis Cendera Mata Sebagai Bagian Dari Usaha Pariwisata di Unit Dunia Fantasi Taman Impian Jaya Ancol

REYHAN PRAMANANDA H, Dr. Tular Sudarmadi, M.A.

2021 | Skripsi | S1 PARIWISATA

Sebagai salah satu unit rekreasi yang dimiliki dan dinaungi oleh PT Taman Impian Jaya Ancol, Dunia Fantasi adalah unit wisata yang juga menjadi milik perusahaan induk PT Pembangunan Jaya Ancol tbk. PT Taman Impian Jaya Ancol memayungi dan mengelola beberapa unit usaha rekreasi milik PT Pembangunan Jaya Ancol. Di antara unit-unit rekreasi tersebut adalah Taman dan Pantai, Dunia Fantasi, Ocean Dream Samudra, Atlantis Water Adventures, Sea World Ancol, Allianz Ecopark, Marina, Putri Duyung Ancol dan Pasar Seni. Unit rekreasi yang terbesar di kawasan Taman Impian Jaya Ancol adalah Dunia Fantasi. Dunia Fantasi bergerak di bidang wisata taman rekreasi bertema (theme park) dan bisnis eceran (retail). Sesuai dengan bidang usahanya yang bergerak di bidang jasa, pendapatan utama Dunia Fantasi terutama diperoleh dari tiket rekreasi, F&B dan cenderamata (merchandise). Cenderamata menjadi salah satu sumber pendapatan usaha dengan potensi ke depan yang masih sangat besar untuk dikembangkan. Mengacu kepada pengalaman bisnis serupa di taman rekreasi bertema Disneyland, bisnis cenderamata Dunia Fantasi sangat berpeluang memperoleh pendapatan yang jauh melampaui dari jumlah yang telah dicapai hingga saat ini. Teori yang digunakan untuk membahas persoalan tersebut adalah Teori Bauran Pemasaran (marketing mix) 4P. Komponen-komponen dalam bauran Pemasaran 4P yaitu Product (produk), Price (harga), Place (distribusi), dan Promotion (promosi) digunakan untuk menganalisis persoalan. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara observasi partisipatif dan wawancara dengan manajemen / pengelola, serta studi literatur. Sedangkan analisa dilakukan dengan menggunakan metode analisa kualitatif. Sebagai hasil penelitian diketahui bahwa hasil pengelolaan yang dilakukan manajemen dengan menggunakan metode Bauran Pemasaran 4P relatif belum maksimal, jika dibandingkan dengan hasil pada bisnis serupa yang menjadi acuan. Hal ini disebabkan karena penerapan Bauran Pemasaran 4P yang belum maksimal. Selain itu, hingga saat ini Dunia Fantasi belum memiliki branding yang kuat di pasar utamanya yaitu masyarakat Jabodetabek dan Indonesia.

As one of the leading recreational venture units nurtured by PT Taman Impian Jaya Ancol, Dunia Fantasi is also owned by PT Pembangunan Jaya Ancol,tbk as the parent of subsidiary company. PT Taman Impian Jaya Ancol owns several recreational venture units.These recreational units are namely Taman dan Pantai, Ocean Dream Samudra, Atlantis Water Adventures, Sea World Ancol, Allianz Ecopark, Marina, Dunia Fantasi, Putri Duyung Ancol and Pasar seni.The largest recreational unit inside the Taman Impian Jaya Ancol is Dunia Fantasi. Dunia Fantasi engages in the tourism field as both a theme park and a retail business.In accordance with its field of business which revolves around the service sector, the main source of income of Dunia Fantasi are acquired through entry ticket sales, F&B and merchandising. The merchandising sector itself is full of unexplored potentials with a vast room for growth and improvement. Referring to the similar business experiences of Disneyland Theme Parks, the merchandising business of Dunia Fantasi has a great opportunity of obtaining a much more immense amount of earnings than what has been attained over the past years. The theory utilized to analyze this case is the Marketing Mix 4P, which is made up of the components Product, Price, Place and Promotion. The data served in this thesis are accumulated by means of participative observation and interviews conducted with the corresponding management as well as literature review. Conclusion of the analysis is made by making use of the qualitative analysis method. As a result of this research, it is inferred that the outcome of implementing the Marketing Mix 4P in the management of Dunia Fantasi's merchandising business has been relatively unsatisfactory when compares to the results shown by a similar business acting as reference. This is caused by the rudimentary application of the Marketing Mix 4P theory. Moreover, the branding of Dunia Fantasi in the eyes of its principal market, Jabodetabek and Indonesian people, is still yet mediocre.

Kata Kunci : Pemasaran Cenderamata, Branding Cenderamata, Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol, Merchandise marketing, Merchandise branding, Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol