POLICE BRUTALITY AND RACISM AGAINST BLACK PEOPLE IN THE UNITED STATES

NUGRAHENI W, Achmad Munjid, M.A., Ph.D.

2021 | Tesis | MAGISTER PENGKAJIAN AMERIKA

Diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok minoritas terikat kuat dengan sejarah panjang Amerika Serikat. Ini adalah tantangan besar bagi negara tersebut untuk membuktikan penerapan 'mangkuk salad' dan menghindari diskriminasi terhadap kelompok minoritas, seperti orang Afrika-Amerika. Salah satu wujud diskriminasi rasial adalah kebrutalan polisi akibat rasisme. Puluhan orang kulit hitam tewas di tangan penegak hukum setiap tahun. Namun, gerakan Black Lives Matter (BLM) dan protes untuk menegakkan keadilan rasial di tengah dahsyatnya pandemi Covid-19 di tahun 2020 sebagai respon atas kebrutalan polisi terhadap orang kulit hitam jauh lebih besar dibanding beberapa tahun terakhir. Studi fenomenologi ini membahas pengalaman orang-orang Afrika-Amerika dan menggambarkan sifat kebrutalan polisi dan rasisme terhadap korbannya. Penelitian ini bertujuan menjawab 2 pertanyaan penelitian: (1) peristiwa-perstiwa sejarah yang melanggengkan tradisi kebrutalan polisi terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat dan (2) bagaimana dan mengapa kebrutalan polisi di tahun 2020 lebih menegangkan dan mendapatkan perhatian publik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pertanyaan penelitian pertama menggunakan teori Kelling dan Moore terkait sejarah kepolisian. Analisis pertanyaan penelitian kedua sangat bergantung pada interpretasi penulis terhadap data yang dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manifestasi diskriminasi rasial terhadap keturunan Afrika-Amerika berubah dan berkembang dari waktu ke waktu, mulai dari perbudakan, hukuman mati tanpa peradilan, segregasi, hingga kebrutalan polisi akibat profil rasial, dan lain-lain. Namun, polanya sama dan berporos ke rasisme sistemik. Sistem itu menimbulkan aksi perlawanan dan pemberontakan oleh orang kulit hitam untuk memperjuangkan kebebasan dan keadilannya. Di sisi lain, perlawanan dari orang kulit putih akan muncul untuk mempertahankan supremasi kulit putih dan posisinya dalam hierarki masyarakat. Ini menjadi siklus yang tak terelakkan. Selain tu, ada beberapa faktor mendasar yang menambah ketegangan dan besarnya demo BLM tahun lalu, sebagai respon atas serangkaian kasus kebrutalan polisi. Faktor-faktor tersebut adalah adalah hubungan pandemi COVID-19 dan kesenjangan rasial di Amerika, kebijakan supremasi kulit putih di bawah masa kepresidenan Trump, dan peran media sosial.

Discrimination and violence against minority groups are intertwined throughout long U.S. history. It has been an enormous challenge for the country to prove the practice of salad bowl and elude discrimination against minorities, such as African-Americans. One of the manifestations of racial discrimination is police brutality due to racism. Dozens of black people die at the hands of law enforcement every year. However, the Black Lives Matter (BLM) movement and racial justice protests amid the terrible Covid-19 pandemic erupting in 2020 in response to police brutality against black people were devastatingly far bigger than the past few years. This phenomenological study mainly discusses the experiences of African-Americans and describes the nature of police brutality and racism against them. The research aims to discuss (1) historical events that thrive on the perennial culture of police brutality against black people in the U.S. and (2) why police brutality in 2020 is more tense and arousing public concern than the previous years. The first research question employed Kelling and Moore theory of the history of policing. The analysis for the second one heavily relied on the writer's interpretation of the data gathered. The results show that manifestations of racially discriminatory actions against African-American descents change and develop overtimes, from slavery, lynching, segregation, to police brutality due to racism, and many more. The patterns are the same and pivoted to systemic racism. Such a system creates actions of resistance and rebellion by the blacks to fight for freedom and justice. But on the other hand, those create fightback from white people to maintain white supremacy and its position in the societal hierarchy. It becomes an inevitable cycle. Furthermore, there are other underlying determinants contributing to the massive and nerve-wracking BLM protests last year, in response to a set of police brutality cases. Those are the nexus of the COVID-19 pandemic and racial inequalities in the U.S., white supremacist policies under Trump presidency, the roles of social media.

Kata Kunci : police brutality, racism, systemic racism, white supremacy, African-Americans