Memenangkan Anak Presiden: Mengapa Gibran Rakabuming Memenangkan Pilkada Kota Surakarta 2020?
NOVIA IHZA ARDHANA, Bayu Dardias Kurniadi, S.I.P., M.A. M.Pub.Pol
2021 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHANTulisan ini akan menjelaskan fenomena kemenangan Gibran Rakabuming, putra pertama Presiden Joko Widodo dalam Pilkada Kota Surakarta tahun 2020. Peneltian ini didesain menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penjelasan tentang karakter karismatik digunakan untuk melihat karisma Jokowi sebagai bekal Gibran dalam memenangkan Pilkada. Terdapat tiga penemuan dalam penelitian ini. Pertama, berbeda dengan kuatnya faktor kemenangan calon di Pilkada lainnya, bukti kemenangan Gibran di latarbelakangi oleh faktor utama statusnya sebagai putra Presiden Jokowi. Kedua, kondisi ini kemudian mendatangkan privilese bagi Gibran untuk lebih mudah memasuki proses Pilkada. Ketiga, terdapat penerapan strategi mobilisasi elektoral bernuansa koersif pada proses pemungutan suara. Kemenangan Gibran membuka diskusi lebih luas mengenai peran karakter karismatik dalam kontestasi politik kepala daerah serta membuktikan bahwa seorang putra presiden pun membutuhkan strategi koersif untuk memaksimalkan hasil perolehan suara.
This research aims to analyze the intriguing caveat behind the victory of Gibran Rakabuming, President Joko "Jokowi" Widodo's first son, in the 2020 Regional Election in Surakarta. This research is conducted through a qualitative descriptive method with case study approach. In doing so, the theory of charismatic character is utilized to project Jokowi's charisma as Gibran's capital in winning the election. This research has three findings. First, in contrast with victors in other regional elections, Gibran's evidence was driven by sole factor of his status as the President's son. Second, his privileged status paved a smooth way to victory in an unprecedented way. Thirdly, there is the implementation of a coercive nuanced electoral mobilization strategy in the voting process. Thus, Gibran's victory opened a broader discussion on the significance of charismatic character in regional elections and proved that even a son of the president needs a coercive strategy to maximize the results of the vote.
Kata Kunci : Gibran, Jokowi, karakter karismatik, pilkada Kota Surakarta