Kesehatan dan Pendidikan Anak di Masa Krisis: Analisis Jangka Menengah dan Panjang
YUSUF FAJAR MUKTI, Eny Sulistyaningrum, S.E., M.A., Ph.D.
2021 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMIKrisis ekonomi tahun 1998 menimbulkan kekhawatiran akan dampak yang ditimbulkannya pada kesejahteraan penduduk, terutama di kalangan anak-anak. Meski demikian, berbagai penelitian pada anak sesaat pascakrisis tidak menunjukkan kemerosotan kondisi kesejahteraan. Kondisi kesehatan dari pelbagai defiisi tidak menunjukkan penyusutan signifikan, juga tingkat partisipasi siswa sekolah yang terjaga pada level prakrisis, walau ditengah penurunan pendapatan yang tinggi. Oleh karena itu, skripsi ini memiliki dua tujuan. Pertama, mengeksplorasi perkembangan kondisi kesejahteraan anak-anak pada tiga hingga sepuluh tahun pascakrisis, terutama pada aspek kesehatan dan pendidikan. Kedua, mengidentifikasi perbedaan antara pertumbuhan anak-anak kelas ekonomi terbawah dan atas, agar dapat memahami seberapa dalam dampak krisis persisten di keluarga termiskin. Dalam menganalisis tujuan tersebut, metodologi yang digunakan adalah regresi fixed effect dan Difference-in-difference (DID). Kedua metode tersebut mengako-modasi fluktuasi antarwaktu, dekomposisi within group, dan unobserved heterogenity yang endogen. Dalam penelitian ini, data yang digunakan berasal dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) dari tahun 1997, 2000, dan 2007. Pemakaian data ini dimaksudkan untuk menganalisis perubahan dengan rentang waktu lebih panjang Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa secara umum, tidak terjadi pemburukan pada aspek kesehatan dan pendidikan anak-anak dalam dalam jangka menengah dan panjang. Meski demikian, kondisi kesehatan di segala kuartil pengeluaran menurun relatif terhadap referensi ideal WHO, sementara capaian pendidikan rata-rata mengalami peningkatan di segala jenis demografi. Di lain sisi, perbedaan kondisi antarkuartil tidak menunjukkan perubahan pola antarwaktu. Pola antarkelompok kuartil pengeluaran nampak persisten antarwaktu sehingga dampak krisis terindikasi memiliki cakupan yang menyeluruh.
The occurrence of the 1998 Asia Financial Crisis has raised concerns about the impact that it instilled into the overall wellbeing, particularly on children. Even so, some studies had found no sign of deteriorating in any aspects of children welfare during and in the aftermath of the crisis. In Indonesia, enrollment rate of children had been steady, and various health indicators had remained the same or even better than the pre-crisis level despite massive declining real income among households. That said, this thesis has two main objectives. First, identify the possible medium and long term trend of prosperity through health and educational attainment aspects among children. Second, track the disparity between children from the poorest and wealthier households over time in term of the aforementioned measure. To obtain the results, I use the Fixed Effect and DID regression methods. Those techniques allow for time fixed effects, within-group estimation, and address unobserved heterogeneity in the model. This study use data from Indonesia Family Life Survey (IFLS) year 1997, 2000, and 2007, which is an ideal panel data to examine the long term effect of the crisis in Indonesia. The results suggest that, in general, there is no evidence of worsening welfare among children in the medium and long term time frame. However, the overall level of health had been decreasing in regards to WHO standard over the years, while educational attainment had been better off. Moreover, the interquartile differences had remained constant, which indicates no developmental bias against the children of the poorest. In other words, the crisis seems to affect the whole demographic of children without exception.
Kata Kunci : Kesejahteraan,Pendidikan,Kesehatan