Laporkan Masalah

Evaluasi Efek Samping Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Stroke di Bangsal Rawat Inap Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada

DIAN PITA SABELLA, apt. Rr. Fivy Kurniawati, M.Sc.

2021 | Skripsi | S1 FARMASI

Stroke di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 10,9%. Pasien stroke mendapatkan terapi antihipertensi untuk mencegah stroke berulang dan komplikasi vaskular. Penggunaan obat antihipertensi pada pasien stroke dapat menimbulkan efek samping obat (ESO). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola penggunaan obat antihipertensi, kejadian, manifestasi, dan pengatasan ESO, luaran terapi, hubungan kejadian efek samping obat dengan karakteristik pasien dan luaran terapi pasien di RSA UGM. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif menggunakan data rekam medis. Populasi dalam penelitian adalah pasien stroke yang mendapatkan terapi antihipertensi selama menjalani rawat inap di RSA UGM pada periode waktu Juni 2019-Juni 2020. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. ESO dievaluasi menggunakan Meyler's Side Effect of Cardiovascular Drugs 2009 dan Drug Information Handbook (DIH) 2009 dan WHO UMC untuk melihat kategori ESO. Data pola penggunaan obat antihipertensi, kejadian, manifestasi, pengatasan ESO dan luaran terapi dianalisis secara deskriptif. Sedangkan hubungan kejadian ESO dengan karakteristik pasien dan luaran terapi dianalisis menggunakan uji chi square. Jumlah subjek dalam penelitian adalah 95 pasien. Terdapat 10 pasien (10,5%) mengalami efek samping aktual yaitu berupa pusing, palpitasi, dan edema yang karena amlodipin; peningkatan serum kreatinin karena kandesartan dan irbesartan; serta hiperglikemia karena furosemid. ESO memiliki kategori possible dan probable. Pengatasan ESO aktual mayoritas tidak tercatat. Kejadian ESO potensial yang banyak berisiko terjadi yaitu edema (28,42%) karena amlodipin. Luaran terapi menunjukkan bahwa 69 pasien (72,6%) menjalani rawat inap 5 hari atau lebih. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa hubungan kejadian ESO dengan karakteristik pasien dan luaran terapi tidak berpengaruh secara signifikan namun secara klinis ESO ditemukan pada pasien dengan usia tua, wanita, tanpa riwayat merokok, alkohol, dan alergi, memiliki 2 penyakit penyerta atau lebih serta mendapatkan 8 obat atau lebih serta pasien dengan lama rawat inap 5 hari atau lebih.

The prevalence of stroke in Indonesia is 10.9%. Stroke patients receive antihypertensive therapy to prevent recurrent strokes and vascular complications. Antihypertensive drugs in stroke patients can cause side effects. The aims of this study are to identify patterns of antihypertensive drug, incidence, manifestations, and management of ESO, therapeutic outcomes and the relationship between ESO with patient characteristics and therapeutic outcomes of stroke patients at UGM Academic Hospital. This was a cross sectional study with retrospective method using medical records. The study population was stroke patients who received antihypertensive therapy during hospitalization at the UGM Academic Hospital for the period June 2019-June 2020. Subjects were selected by purposive sampling. ESO was evaluated using Meyler's Side Effect of Cardiovascular Drugs 2009 and Drug Information Handbook (DIH) 2009 and WHO UMC to see the ESO category. Patterns of antihypertensive drug, incidence, manifestations, management of ESO and therapeutic outcomes were analyzed descriptively. The relationship of ESO with patient characteristics and therapeutic outcomes was analyzed using the chi square test. The study subjects were 95 patients. There were 10 patients (10,5%) experiencing actual side effects such as dizziness, palpitations, and edema due to amlodipine; increase in serum creatinine due to candesartan and irbesartan; and hyperglycemia due to furosemide. Categories of ESO are possible and probable. Most of actual ESO management were not recorded. Common potential ESO is edema (28.42%) caused by amlodipine. Therapeutic outcomes showed that 69 patients (72.6%) were hospitalized more than 5 days. The chi square test showed that the relationship between the incidence of ESO with patient characteristics and outcome of therapy did not significantly influence, but clinically it occurred in patients with old age, women, without a history of smoking, alcohol, and allergies, had more than 2 comorbidities and got more than 8 medication and patients with a length of stay more than 5 days.

Kata Kunci : antihipertensi, efek samping obat, stroke, RSA UGM

  1. S1-2021-408805-abstract.pdf  
  2. S1-2021-408805-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-408805-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-408805-title.pdf