Dampak Inflasi terhadap Kesejahteraan Petani Tanaman Pangan di Provinsi Sumatera Barat
SANIA RESTIKA, Arini Wahyu Utami, S.P., M.Sc., Ph.D.; Dr. Jamhari, S.P., M.P.
2021 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNISProvinsi Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah sentra produksi tanaman pangan di Indonesia. Tanaman pangan merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan setiap saat, karena perannya sangat penting seharusnya dapat memberikan tingkat kesejahteraan yang tinggi bagi petani tanaman pangan. Subsektor tanaman pangan merupakan salah satu subsektor penyumbang, sekaligus subsektor terdampak adanya kejadian inflasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi terhadap indeks harga yang diterima petani, indeks harga yang dibayar petani, dan nilai tukar petani tanaman pangan di Provinsi Sumatera Barat yang merupakan salah satu indikator kesejahteraan petani tanaman pangan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Analisis dilakukan dengan metode Autoregressive Distributed Lags (ARDL) pada data runtut waktu periode 2008-2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks harga yang diterima petani dalam jangka panjang. Sementara itu, inflasi berpengaruh signifikan positif terhadap indeks harga yang diterima petani dalam jangka pendek, sehingga peningkatan inflasi dapat meningkatkan indeks harga yang diterima petani di Provinsi Sumatera Barat dalam jangka pendek. Inflasi juga berpengaruh signifikan positif terhadap indeks harga yang bayar petani dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dengan demikian, peningkatan inflasi dapat meningkatkan indeks harga yang dibayar petani di Provinsi Sumatera Barat, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar petani tanaman pangan di Provinsi Sumatera Barat baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
West Sumatra Province is one of the centers for food crop production in Indonesia. Food crops are a necessity that is needed every time. The food crops sub-sector is one of the contributed and also affected sub-sector by inflation. This research aims to analyze the impact of inflation on the received price index, the paid price index, and the food crop farmers' exchange rate in West Sumatra Province as one indicator of food crop farmers’ welfare in the short term and the long run. The analysis used the Autoregressive Distributed Lags (ARDL) method on time series data from 2008 until 2020. The results showed that inflation hadn't a significant impact on the received price index in the long run. Meanwhile, inflation had a significant positive impact on the received price index in the short term, so increasing the inflation can increase the received price index in West Sumatra Province in the short term. Inflation also had a significant positive impact on the paid price index, both in the short term and in the long run. Therefore, an increase in inflation can increase the paid price index in West Sumatra Province, both in the short term and in the long run. Inflation hadn't a significant impact on the food crop farmers' exchange rate in West Sumatra Province, both in the short-term and in the long run.
Kata Kunci : inflasi/ inflation, indeks harga yang diterima petani/ received price index, indeks harga yang dibayar petani/ paid price index, nilai tukar petani tanaman pangan/ food crop farmers’ exchange rate, ARDL