Hubungan Klasifikasi Gigi Impaksi Molar Ketiga Rahang Bawah dengan Komplikasi Pascaodontektomi

ADINDA AULIA ZAHRA, drg. Cahya Yustisia Hasan, Sp.BM(K), drg. Bramasto Purbo Sejati, Sp.BMM, drg. Pingky Krisna Arindra, Sp.BMM(K)

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN GIGI

Odontektomi adalah tindakan pencabutan gigi yang diindikasikan ketika gigi tidak dapat direstorasi, gigi yang mengganggu oklusi, gigi yang mengalami impaksi, fraktur, maupun penyakit yang bersifat irreversible. Odontektomi pada gigi impaksi molar ketiga rahang bawah memerhatikan beberapa faktor seperti klasifikasi gigi impaksi, kepadatan tulang, dan usia. Semakin sulit dalam melakukan tindakan odontektomi, maka akan semakin tinggi resiko terjadinya komplikasi pascaodontektomi. Tujuan penelitian ini yakni mencari hubungan antara klasifikasi gigi impaksi molar ketiga rahang bawah dengan komplikasi pascaodontektomi di RSGM UGM Prof. Soedomo Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan yakni penelitian retrospektif dengan jumlah sampel sebanyak 64 data rekam medis pasien yang melakukan odontektomi di RSGM UGM Prof. Soedomo tahun 2019. Pengamatan dilakukan dengan melihat data komplikasi pascaodontektomi yang terdiri dari nyeri, edema, infeksi, parestesi, trismus, perdarahan, dan dry socket pada rekam medis serta melihat radiografi panoramik dalam menentukan klasifikasi gigi impaksi molar ketiga rahang bawah. Data dianalisis dengan Uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi gigi impaksi molar ketiga rahang bawah (klasifikasi Pell and Gregory) tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap komplikasi pascaodontektomi (p>0.05). Kesimpulan yang diperoleh yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara klasifikasi gigi impaksi molar ketiga rahang bawah dengan komplikasi pascaodontektomi di RSGM UGM Prof. Soedomo Yogyakarta.

Odontectomy is a tooth extraction procedure that is indicated when a tooth cannot be restored, a tooth interferes with occlusion, an impacted tooth, a fracture, or an irreversible disease. Odontectomy for impacted mandibular third molars takes into account several factors such as classification of impacted teeth, bone density, and age. The more difficult it is to perform an odontectomy, the higher the risk of postodontectomy complications. The purpose of this study was to find a relationship between the classification of impacted mandibular third molars with postodontectomy complications at the UGM Prof. Soedomo Yogyakarta. The type of research used is a retrospective study with a total sample of 64 medical records of patients who performed odontectomy at the UGM Prof. Soedomo in 2019. Observations were made by looking at the data on postodontectomy complications consisting of pain, edema, infection, paresthesias, trismus, bleeding, and dry socket in the medical record as well as viewing panoramic radiographs in determining the classification of impacted mandibular third molars. Data were analyzed by Spearman's Test. The results showed that the classification of impacted mandibular third molars (Pell and Gregory classification) did not have a significant relationship to postodontectomy complications (p>0.05). The conclusion obtained is that there is no significant relationship between the classification of impacted mandibular third molars with postodontectomy complications at the UGM Prof. Soedomo Yogyakarta.

Kata Kunci : Gigi Impaksi, Molar Ketiga Rahang Bawah, Odontektomi, Komplikasi Pascaodontektomi