Perilaku prososial dintinjau dari peran gender pada etnis Jawa dan Cina

BASTI, Prof.Dr. Bimo Walgito

2002 | Tesis | S2 Psikologi

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan perilaku prososial antara etnis Jawa dengan etnis Cina berdasarkan peran gender Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta. Teknik pengambilan sainpel yang digunakan adalah .purposive sun.i:p/in.c Jumlah keseluruhan subvek penelitian adalah 184 orang terdiri dari 92 orang etnis Jawa dan 92 orang dari etnsi Cina. Data mengenai perilaku prososial dan peran gender subyek diperoleh dengan menggunakan skala prososial dan skala peran gender. Data dianalisis denian menggunakan anava dua jalur melalui program SPSS 10.00 for Windows. Hasil penelitian adalah (1) ada perbedaan yang sangat signifikan perilaku prososial antara etnis Jawa dengan etnis Cina (F sebesar 13,048, p < 0,01), (2) ada perbedaan yang sangat signi fikan perilaku prososial antara peran gender subyek (F sebesar 7,899, p < 0,Ol). Subyek yang memiliki peran gender androgini lebih tinggi secara sangat signifikan perilaku prososialnya dibandingan subyek yang memiliki peran gender feminin, maskulin, dan tak-terbedakan (p < 0,01), akan tetapi antara subyek peran gender tak-terbedakan, maskulin dan feminin, walau angka rerata perilaku prososial yang diperoleh ada perbedaan, akan tetapi secara statistik perbedaan itu tidak signifikan (p > 0,OS). (3). Ada perbedaan yang signifikan perilaku prososial antara etnis Jawa dengan etnis Cina berdasarkan peran gender (F sebesar 3, 722, p < 0,OS). Subyek yang memiliki peran gender androgini pada etnis Jawa lebih tinggi secara signifikan perilaku prososialnya dibandingkan dengan subyek yang memiliki peran gender androgini, maskulin, feminin dan tali-rerbedakan pada etnis Cina (p < 0,05), subyek peran gender feminin pada etnis Jawa lebih tinggi secara signifikan perilaku. prososialnya dibandingkan dengan subyek peran gender maskulini feminin dan tak-terbedakan pada etnis Cina (D < 0,05). Subyek peran gender tak-terbedakan pada etnis Jam Jebih tinggi secara signifikan perilaku prososialnya dibandingkm dengan subyek peran gender feminin pada etnis Cina (p <0,05). Subyek peran gender maskulin pada etnis Jawa tidak berbeda secara sipifikan perilaku prososialnya dbandingkan dengan subyek peran gender androgini, maskulin, feminin, dan tak-terbedakan pada etnis Cina (p 0,05,, juga tidak ada perbedaan yang signifikan perilaku prososial antara subyek yang memitih peran gender feminin pada etnis Jawa dengan subyek vang memiliki peran gender androgini pada etnis Cina (p > 0,OS). Tidak ada perbedaan yang signifikan perilaku prososial antara subyek yang memiliki peran gender tak-terbedakan pada etnis Jawa dengan subyek dengan subyek yang memiliki peran gender maskulin, androgini, dan terbedakan pada etnis Cina ( p > 0,05).

This research aims to examine the prosocial behaviours between Javanese and Chinese e t h c groups, based on gender roles. This research was conducted in Yogyakarta. The sampling technique used is purposive sampling. The whole research subjects are 184 people, consisting of 92 people of Javanese and 92 people of Chinese ethnic group. The data about the subjects’ prosocial behaviours and the gender roles are obtained by applying prosocial and gender role scales. The data are analysed with a two-way anava through SPSS 10.00 program for Windows. The research result shows that there is a very significant difference of prosocial behaviours between Javanese and Chinese ethnic groups (F is 13.048, p < 0.01), (2) there is a very significant difference of prosocial behaviours among the subjects’ gender roles (F is 7.899, p < 0.01). The subjects with androgynous gender roles significantly have much higher prosocial behaviours than the subjects with feminine, masculine, and undifferentiated prosocial behaviours (p < 0.0 1). However, among the subjects with undifferentiated, masculine, and feminine gender roles; there is ti difference in the average nurmbfr of prosocial behaviours, which is statistically not significant (p > 0.05). (3) There is a significant difference of prosocial behaviours between Javanese and Chinese ethruc groups based on the gender roles (F is 3.722, p < 0.05). The subjects who have androgynous gender roles in Jakanese e t h c group significantly have higher prosocial behaviours than the subjects who have androgynous, masculine, feminine, and undifferentiated gender roles in Chinese ethic group (p < 0.05), the subjects who have feminine gender roles in Javanese ethnic group significantly have higher prosocial behaviours than those who have masculine, fiminine, and undifferentiated gender roles in Chinese ethnic group (p < 0.05). Tht: subjxts with undifferentiated gender roles in Javanese ethnic group significmtl y have higher prosocial behaviours than the ones who have feminine gender roles in Chinese ethnic group (p < 0.05). The subjects with masculine gender roles in Javanese ethnic group have prosocial behaviours which are not significantly different from the prosocial behaviours of the subjects with androgynous, masculine, feminine, and undifferentiated gender roles in Chinese ethnic group (p > 0.05). There is no significant difference of prosocial behaviours between the subjects with feminine gender roles in Javanese ethnic group and the subjects who have androgynous gender ro!es in Chinese ethnic group (p > 0.05). There is no difference of prosocial behaviours between the subjects who have undifferentiated gender roles in Javanese e t h c group and the subjects who have masculine, androgynous, and undifferentiated gender roles in Chinese ethnic group (p 0.05). There is no difference of gender rdes between the Javanese and Chinese ethnic groups (the chi square value is 0.083 1 with p > 0.05).

Kata Kunci : Perilaku Prososial,Gender,Jawa dan Cina,Prosocial behaviours, gender roles, (Javanese and Chinese) ethnic groups