Laporkan Masalah

Penggunaan Obat Kumur yang Mengandung Alkohol dan Non-Alkohol untuk Pencegahan Infeksi Silang pada Tindakan Perawatan Gigi

YUDHISTIRA PRADIPTYA, drg. Tetiana Haniastuti, M.Kes., Ph.D. ; drg. Hendrawati, M.Kes.

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN GIGI

Tenaga kesehatan gigi rentan berkontak dengan saliva dan darah pada saat melakukan perawatan. Tindakan perawatan gigi seperti skaling dan preparasi tumpatan dapat memicu percikan yang membawa mikroorganisme patogen. Salah satu usaha pencegahan infeksi silang pada praktek dokter gigi adalah dengan meminimalkan mikroorganisme patogen dengan menggunakan obat kumur. Obat kumur terbuat dari bahan aktif yang dapat menjangkau hingga ke sela-sela gigi, sehingga penggunaanya membantu membersihkan rongga mulut. Kandungan dalam obat kumur umumnya berupa etanol atau pelarut lain, humektan, solubilizer, flavouring agent, pengawet serta pH regulator. Narrative review ini bertujuan untuk mengulas penggunaan obat kumur dengan kandungan alkohol dan tanpa alkohol sebagai pencegahan infeksi silang pada tindakan perawatan gigi dan mulut. Pencarian sumber pustaka pada narrative review ini menggunakan database google scholar dengan hasil pencarian sejumlah 50 naskah. Hasil seleksi literatur dengan mengacu pada kriteria inklusi dan kriteria eksklusi berupa 26 artikel yang di-review pada karya tulis ini. Berdasarkan hasil review didapatkan bahwa kandungan alkohol pada obat kumur lebih efektif untuk pencegahan infeksi silang dibandingkan obat kumur yang tidak mengandung alkohol, dibuktikan dengan indeks plak yang lebih rendah pada penggunaan obat kumur dengan kandungan alkohol. Hasil review ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan obat kumur dengan kandungan alkohol dan tanpa alkohol dapat digunakan untuk mencegah penyebaran infeksi dari bakteri plak di rongga mulut. Untuk keperluan perawatan gigi dalam lingkup klinik, penggunaan obat kumur beralkohol lebih disarankan dan lebih efisien sebagai tindakan pencegahan infeksi silang.

Dental health staffs are vulnerable to contact with saliva and blood during treatment. Dental procedures such as scaling and preparation of dental fillings generates droplets that contain pathogenic microorganisms. One of infection control in dental practice that intend to minimize the number of pathogenic microorganisms exposure is the use of mouthwashes. Mouthwash is composed of active ingredients that able to reach spaces between the teeth. Mouthwash generally contains ethanol or other solvents, humectants, solubilizers, flavorings, preservatives and pH regulators. This narrative review aimed to review the use of alcohol-containing and non-alcoholic mouthwashes to prevent cross-infection in dental care. The database for literature searching in this narrative review was Google Scholar. The result of literature searching was 50 literatures. Based on the inclusion and exlusion criteria, the final result of literature selection was 26 articles. Based on the results of review in this study, the alcoholic mouthwash was more effective in preventing cross-infection, as evidenced by the lower plaque index in the alcohol-containing mouthwash than non-alcoholic mouthwashes. From the results of this review, it can be concluded that the use of alcohol-containing and non-alcoholic mouthwashes could be used to prevent the spread of plaque bacteria infection in the oral cavity. For dental treatment purposes in a clinical setting, the use of alcohol mouthwash is recommended due to its effectiveness compared to non-alcoholic mouthwashes.

Kata Kunci : obat kumur, alkohol, infeksi silang, pencegahan, mouthwash, alcohol, cross infection, prevention

  1. S1-2021-369142-abstract.pdf  
  2. S1-2021-369142-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-369142-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-369142-title.pdf