Pengalaman Family Caregiver selama Merawat Lansia dengan Demensia di Yogyakarta: Sebuah Studi Fenomenologi
ARKA NARESWARI, Adelia Khrisna Putri, S.Psi., M.Sc.
2021 | Skripsi | S1 PSIKOLOGIDi Asia, orang dengan demensia (ODD) mayoritas dirawat secara informal oleh keluarga karena kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan dan keyakinan bahwa merawat anggota keluarga merupakan kewajiban. Di sisi lain, kemampuan family caregiver berbeda dengan perawat formal, sehingga peran tersebut memunculkan tantangan yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali pengalaman family caregiver demensia di Yogyakarta. Penelitian fenomenologis ini melibatkan serangkaian wawancara kepada tiga responden dengan kriteria sebagai berikut: 1) anggota keluarga berusia 20-59 tahun yang pernah atau sedang merawat ODD dan 2) telah menjadi family caregiver minimal 1 tahun. Analisis yang digunakan adalah fenomenologi deskriptif untuk menyoroti kesamaan yang ditemukan antar partisipan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan mengalami lima kondisi selama merawat ODD: 1) Bekal untuk merawat, 2) Determinasi untuk merawat, 3) Konsekuensi merawat, 4) Sumber dukungan untuk bertahan, dan 5) Berkah merawat. Implikasi penelitian ini adalah perlunya dukungan bagi caregiver berupa psikoedukasi terkait kemampuan manajemen emosi dan menyadari kondisi psikologis terkini agar dapat menjaga kesejahteraan psikologis.
In Asia, people with dementia (ODD) are mostly treated informally by their families due to limited access to health facilities and the belief that caring for family members is an obligation. On the other hand, family caregiver ability is different from those of formal nurses, so this role raises different challenges. The purpose of this study was to explore the experiences of family caregivers in Yogyakarta. This phenomenological study was involved conducting a series of in-depth interviews on three participants with the following criteria: 1) family members aged 20-59 years who have or are currently treating ODD and 2) have become a family caregiver for a minimum of 1 year. Descriptive phenomenological approach was used to analyze the data, particularly to highlight similarities found across the participants. The findings of this study indicate that participants experienced five conditions while treating ODD: 1) provision for care, 2) determination to care, 3) consequences of caring, 4) sources of support for survival, and 5) blessing in caring. This study implied there is a need to support caregivers in the form of psychoeducation related to emotional management and awareness of current psychological state to maintain psychological well-being.
Kata Kunci : demensia, family caregiver, kegiatan perawatan, Yogyakarta, fenomenologi deskriptif / dementia, family caregiver, caring activity, Yogyakarta, descriptive phenomenology