Faktor Penyebab Ekstraksi Gigi Desidui pada Pasien Usia 6-12 tahun di Klinik Kedokteran Gigi Anak RSGM UGM Prof. Soedomo tahun 2019.

NIKEN DEWI NUR A, drg. Ignatius Sulistyo Jatmiko, M.Kes., Sp. KGA, Prof. Dr. drg. Aloysia Supartinah Santoso, SU., Sp. KGA (K)

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN GIGI

Ekstraksi gigi merupakan prosedur pengeluaran gigi dari soket gigi yang dapat terjadi karena berbagai macam faktor penyebab. Tindakan ekstraksi gigi desidui masih sering dilakukan dalam praktik kedokteran gigi anak padahal tindakan ini merupakan pilihan terakhir dalam mengatasi kondisi gigi yang telah rusak parah sehingga tidak dapat diperbaiki lagi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab ekstraksi gigi desidui pada pasien usia 6-12 tahun di Klinik Kedokteran Gigi Anak RSGM UGM Prof. Soedomo tahun 2019. Penelitian survey deskriptif dilakukan dengan mengambil data sekunder dari 358 rekam medis pasien berusia 6-12 tahun yang mendapatkan tindakan ekstraksi gigi desidui di tahun 2019. Data usia, jenis kelamin faktor penyebab ekstraksi, elemen gigi desidui, waktu tindakan ekstraksi, operator ekstraksi, dan jenis anestesi yang digunakan, dicatat untuk dilakukan analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 559 ekstraksi gigi desidui telah terjadi. Faktor mobilitas (33.6%) menjadi penyebab utama ekstraksi gigi desidui diikuti oleh faktor persistensi (24.9%), sisa akar (21.1%), karies (17%), trauma (3.2%), dan penyakit periodontal (0.2%). Gigi insisivus sentralis rahang atas kanan (10.2%) adalah gigi yang paling banyak diekstraksi. Sebagian besar pasien berusia 6 tahun (10.4%) dengan jumlah pasien perempuan (53.4%) lebih banyak dibandingkan laki-laki (46.6%). Ekstraksi gigi desidui terjadi paling banyak di bulan Juli (17.5%), dilakukan oleh operator koas (57.1%), dan dengan menggunakan anestesi klor etil (56%). Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Faktor penyebab ekstraksi gigi desidui secara berurutan yaitu: mobilitas, persistensi, sisa akar, karies, trauma, dan penyakit periodontal, (2) Faktor patologis lebih banyak menjadi penyebab ekstraksi gigi desidui dibandingkan faktor fisiologis.

Tooth extraction is a procedure for removing teeth from the teeth sockets which occurs due to various factors. Primary teeth extraction is still often done on pediatric dentistry even though this action is the last option in overcoming the condition of the teeth that have been severely damaged so they cannot be repaired again. The aim of this study is to determine the factors that cause primary teeth extraction in patients aged 6-12 years in the Pediatric Dentistry Clinic of RSGM UGM Prof. Soedomo 2019. Descriptive survey research was conducted by collecting secondary data from 358 medical records of patients aged 6-12 years who received primary teeth extraction treatment in 2019. The data on age, gender as the causes of extraction factors, elements of primary teeth, time of the extraction action, extraction operator, and type of anesthesia used were recorded for descriptive analysis. The results showed 559 primary teeth extractions have occurred. The mobility factor (33.6%) being the main cause of primary teeth extraction followed by persistence (24.9%), gangren radix (21.1%), caries (17%), trauma (3.2%), and periodontal disease (0.2%). The right maxillary central incisor (10.2%) is the most extracted tooth. The majority of patients are 6 years old (10.4%) with the number of female patients (53.4%) more than males (46.6%). Primary teeth extraction occurs most frequently in July (17.5%), by the clinical clerkship (57.1%), and by using anesthesia Chlor Ethyl (56%). The conclusions of this study are: (1) Factors that cause primary teeth extraction in sequence are: mobility, persistence, gangren radix, caries, trauma, and periodontal disease, (2) Pathological factors are more the cause of the extraction of primary teeth than physiological factors.

Kata Kunci : Faktor penyebab ekstraksi, Gigi desidui, Pasien usia 6-12 tahun, RSGM UGM Prof. Soedomo/ Causes of extraction, Primary teeth, Patients aged 6-12 years, RSGM UGM Prof. Soedomo